Lebih lanjut, pelaku juga dinilai berhati-hati dalam memilih senjata.
Karena jika pelaku menggunakan senajata yang dibelinya di pasaran maka akan mudah terdeteksi keberadaannya oleh aparat.
"Karena kalau dia mencari (senjata) mudah dilacak kan, misalnya senjata beli di lokasi mana, mudah dilacak. Tapi dengan dia menggunakan senjata yang khas dia sendiri, ini untuk private yang ada di kelompok itu," terangnya kepada KompasTV via Tribunnews.
Secara terpisah, alasan pelaku menggunakan kunai juga coba dijelaskan oleh pemerhati terorime Al Chaidar.
Berdasarkan keterangannya kepada Kompas.com, ia menganggap wajar jika pelaku menggunakan kunai.
Sebab kunai merupakan senjata tajam yang salah satunya menjadi ciri penyerangan kelompok ISIS.
Bahkan, penggunaan senjata tajam sudah diperintahkan kepada para pengikut ISIS sejak 4 tahun belakagan.
"Kemungkian (pelaku) memang kelompok JAD, kelompok yang berafiliasi dengan ISIS,"
"Kalau dilihat dari senjatanya pakai pisau, pakai domestic weapon, ciri ISIS,"
"Pakai golok, senjata tajam, pisau dapur. Cara seperti ini sudah diperintahkan mereka 4 tahun lalu," ujarnya.
(*)