Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Jepang mengirim puluhan ribu tentara dan petugas penyelamat untuk korban bencana alam.
Petugas yang dikirimkan pada hari Minggu (13/10/2019) ini bertujuan untuk menyelamatkan penduduk yang terlantar dan tertimpa musibah banjir akibat badai topan Hagibis.
Kerusakan yang disebabkan oleh salah satu topan terburuk di Jepang ini telah menyebabkan kehancuran negara tersebut.
Melansir kabar dari Straitts Times pada Minggu (13/10/2019), tragedi ini telah menewaskan 18 orang dan melumpuhkan keadaan di Tokyo.
Selain kerusakan dan korban tewas, dikabarkan pula ada 13 orang yang hilang akibat bencana ini.
Berita publik NHK, menyampaikan Topan Hagibis menyebabkan kerusakan besar di wilayah Jepang tengah dan timur.
Kejadian tersebut juga menggenangi dan memadamkan listrik hampir setengah juta rumah di sana.
Selain pemadaman listrik, penerbangan dan pendaratan di bandara Narita dan Haneda Tokyo juga harus dihentikan.
Akibatnya lebih dari 800 penerbangan dibatalkan pada hari itu.
NHK, juga menyampaikan takhanya penerbangan, beberapa layanan transportasi seperti kereta peluru Shinkansen yang menuju daerah terpaksa harus di lumpuhkan.
Sistem pelumpuhan transportasi itu ditujukan untuk dareah yang paling parah dilanda bencana.
Meski demikian, pihak berwenang telah membuka kembali beberapa tempat serta jalur kereta api untuk beroperasi.
Mereka masih tetap memperingatkan adanya risiko sungai di Jepang timur meluap dan menimbulkan kerusakan baru.
Sementara itu Perdana Menteri Shinzo Abe, mengadakan pertemuan darurat dengan para menteri terkait.
Pertewmuan ini bertujuan untuk mengirim menteri yang bertanggung jawab atas manajemen bencana, ke daerah-daerah yang mengalami bencana alam ini.
Ia juga menyampaikan rasa belasungkawanya terhadap pihak keluarga korban yang meninggal.
Pemerintah akan terus berupaya menyelamatkan jiwa mereka dengan segera memperbaiki kerusakan.
"Pemerintah akan melakukan segala daya untuk bekerja sama dengan agen dan operator terkait untuk berupaya memulihkan layanan sesegera mungkin," ujar Abe.
Pemerintah telah membentuk satuan tugas untuk menangani kerusakan tersebut.
Sekitar 27.000 anggota pasukan bela diri Jepang serta petugas pemadam kebakaran, polisi dan anggota penjaga pantai dikirim untuk menyelamatkan orang-orang yang terdampar di prefektur Nagano Jepang tengah dan di tempat lain, kata pemerintah.
NHK mengatakan bahwa luasnya kerusakan baru diketahui, sebab beberapa daerah masih terendam banjir.
Akibat bencana tersebut sekitar 425.000 rumah tidak memiliki aliran listrik.
Sementara itu pemerinta menyampaikan belum dapat menyalakan listrik selama beberapa minggu kedepan.
Sebab, di Fukushima utara ibukota Tokyo, Electric Power Co melaporkan pembacaan arus listrik tidak teratur.
Sementar itu, dari sensor yang memantau air di pabrik nuklir Fukushima Daiichi masih lumpuh.
(*)