Pada 16 februari 2018, kepolisian setempat mengungkapkan bahwa bayi tersebut meninggal karena pendarahan internal di kepala.
Hasil autopsi juga menemukan beberapa luka memar dan goresan pada tubuh bayi.
Goresan tersebut terletak di sekitar kepala, wajah, mulut, lengan, kaki, dan alat kelamin.
Nik Ros mengatakan ada juga jejak pendarahan di bawah kulit di kepala dan otak.
"Otak bayi membengkak karena pendarahan. Ada juga beberapa rusuk retak, serta tulang paha kiri yang baru patah," katanya.
(BACA : Lebih dari 24 Jam Terperangkap di Selokan, Pria Ini Ditemukan dalam Kondisi Linglung)
Diduga korban menderita luka karena dipukul benda keras yang tumpul.
Kedua orang tua bayi yang berusia 22 tahun, telah ditahan selama tujuh hari untuk membantu penyelidikan.
Surat penahanan keduanya dikeluarkan oleh petugas pendaftaran pengadilan Bukit MertajamNor Hapipah Abdullah.(*)