Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Pegawai Negeri Sipil Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep berinisial SR (41) tega telantarkan istri sah.
SR meninggalkan istrinya UH (38) selama empat tahun.
SR meninggalkan UH lantaran ingin hidup bersama dengan wanita selingkuhannya WW.
Melansir dari Surya Malang, Senin (14/10/2019), SR bahkan sudah memiliki dua anak dari hasil hubungan gelapnya itu.
“SR selingkuh dengan wanita lain, dan sudah menghamili wanita selingkuhannya itu,” kata Idrus, kerabat UH.
Hubungan gelap SR dan WW ini dibongkar oleh orang tua WW.
Ibu WW memberi tahu UH bahwa anaknya sudah hamil.
“Orang tuanya memberitahukan bahwa WW sudah hamil 4 bulan,” ungkap UH.
Menurut keterangan yang diberikan, WW ternyata adalah tetangga UH.
“Jarak rumahnya sekitar 10 meter dari rumah UH di Pulau Raas,” ungkapnya.
Idrus Kerabat UH menyampaikan bahwa WW tega membuat suami UH menelantarkan anak dan istrinya.
“Dia tega sekali. Dia selingkuh sampai punya anak, dan tidak memberi nafkah istri sah dan anaknya selama bertahun tahun,” kata Idrus.
Menurut Idrus, UH hanya bisa bersedih karena tidak diberikan status yang jelas.
UH tidak ditalak dan tidak dinafkahi selama empat tahun.
“UH dan SR putus komunikasi selama 4 tahun. Jangankan kepada UH, kepada anak kandungnya saja juga putus komunikasi,” kata Idrus.
Sementara itu, Kepala Desa Guwa-Guwa, Kecamatan Raas, Sakrani mengatakan SR dan UH adalah pasangan suami istri sah.
“Sepengetahuan kami, SR dan UH sudah tidak serumah lagi selama tiga tahun,” kata Sakrani.
Sakrani menyebutkan SR telah tinggal serumah dengan perempuan lain berinisial WW.
Baca Juga: Arteria Dahlan Ternyata Ikut Demo Mahasiswa di Gedung DPR dan Menyamar Bersama Intel-intel
“SR dan WW sudah memiliki keturunan dua anak. Selama itu pula SR tidak pernah memberi nafkah kepada istri sahnya,” paparnya.
Sementara itu, kasus cinta segitiga yang terjadi di Klaten, Jawa Tengah mengalami nasib yang nahas.
Mengutip Kompas.com, seorang pria bernama Bambang Muldoko kini diamankan polisi lantaran membuat aksi teror.
Aksi teror tersebut dipicu oleh rasa sakit hati karena selingkuhannya, Rubiyem, justru kembali pada suaminya.
Bambang telah meninggalkan anak dan istrinya untuk memenuhi keinginan wanita selingkuhannya itu.
Namun hal itu akhirnya menjadi sia-sia, karena Rubiyem memutuskan untuk membatalkan niatnya berselingkuh.
Rubiyem memilih kembali tinggal bersama anak dan suaminya di Klaten.
Merasa kecewa dengan keputusan Rubiyem, akhirnya Bambang melancarkan aksi terornya.
Aksi teror dilakukan Bambang dengan merakit bom dari petasan.
Bambang kemudian berhasil melangsungkan terornya sebanyak tiga kali dengan melemparkan bom buatannya tersebut ke rumah Rubiyem dan suaminya.
Kini Bambang akhirnya ditangkap dan diamankan polisi karna aksi teror tersebut.
"Intinya tersangka ini tidak terima, karena merasa sudah dipermainkan perasaannya. Sehingga muncul niatan jahat untuk mengganggu keluarga pelapor menggunakan petasan," ujar Kapolres Klaten AKBP Aries Andi, saat konferensi pers.
(*)