Survei tersebut berkaitan dengan spesifikasi, kualitas, integritas, dan kapabilitas tokoh-tokoh muda di Solo untuk diseleksi maju dalam pertarungan politik 2020.
"Melalui mekanisme di internal partai, dari sekian nama yang disaring, akhirnya mengerucut ke mas Gibran," urainya.
Baca Juga: Kerap Ajak Keponakan Bermain, Billy Syahputra Jadi Ingin Punya Anak?
Diakui, PSI hanya memiliki satu kursi saja di DPRD Kota Solo.
Sehingga, untuk mengusung putra sulung Presiden Republik Indonesia itu memungkinkan dua sekenario.
"Pertama, kita coba membuka komunikasi-komunikasi politik dengan partai lain, terutama partai-partai nasionalis, untuk bersama-sama mengusung mas Gibran," tuturnya.
Ia berharap, partai-partai lain, terutama partai nasionalis, terbuka dan tergugah untuk turut mengusung sosok muda sebagai pemimpin masa depan.
Menurutnya, PSI memandang perlu adanya etsafet pemimpin lama, kepada para generasi muda demi kamjuan bangsa dan negara.
"Kita berharap ada angin segar dari partai lain, utamanya yang nasionalis, bahwa perlu ada estafet kepemimpinan. Mendorong yang muda untuk terus maju dan berkarya," tutur Bilal.
Sementara untuk skenario kedua adalah mendorong Gibran melalui jalur independen atau perseorangan. Untuk maju melalui jalur independen, dibutuhkan dukungan setidaknya hampir 36.000 dukungan dari pemilih yang dibuktikan dengan pengumpulan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Tentu, skenario kedua akan dipilih bila skenario pertama mengalami jalan buntu.