Grid.ID - Menghilang sejak Kamis (15/2/2018), pencarian terhadap Tri Widyantoro (44) terus dilakukan.
Pada hari ketiga hilangnya pengemudi taksi online di Kota Palembang, Sumatera Selatan itu, tim satgas pencarian dibagi menjadi tiga tim.
Bertujuan agar semakin banyak orang yang melacak keberadaan Tri.
Tim pertama terdiri dari 28 orang, tim kedua 28 orang, dan tim yang terakhir khusus dari pihak keluarga.
Tim bernama Satgas 86 itu dipimpin oleh Ahmad Harfin Arvan.
Berbahaya, Jangan Tidur Setelah Makan 4 Makanan ini!
Pencarian Tri sendiri telah dilakukan sedari Jumat (16/2/2018).
Ada 15 personel tim Satgas 86 yang mendampingi keluarga korban mencari ke suatu daerah rawa-rawa dan desa karena ada informasi bahwa korban Tri Widiyantoro dibuang di sana. Namun, hasilnya nihil.
Kemudian, pada hari keempat, diturunkan 30 personel Satgas bersama keluarga.
Penelusuran dimulai pukul 16.00, yaitu menyusuri daerah Gasing, tepatnya ke pelabuhan, karena titik terakhir di sana.
Penelusuran itu menggunakan mobil off road jenis jimny dan memasuki hutan yang lebat.
Menurut keterangan petugas keamanan di sana, dia melihat ada mobil Daihatsu Xenia silver yang masuk ke daerah itu.
Namun, di lokasi tidak ada satu pun benda milik korban, hanya ada korek yang diduga bukan kepunyaan korban.
Adapun Yudi, sepupu korban, mengatakan, sejak pagi dia sudah mencari Tri sampai ke Sungsang, tetapi masih belum ada hasilnya.
Mahasiswi Tipu Ayah Sendiri, Gondol Duit 6 Milyar Rupiah Untuk Hura-hura Dengan Seorang Lelaki
"Segala upaya sudah dilakukan, tapi belum saja ada hasil. Usaha lain juga telah kami lakukan, termasuk meminta bantuan paranormal," ujar Yudi seperti dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Yudi mengatakan, menurut paranormal, korban masih hidup dan keadaannya lemas serta dirawat oleh orang yang sehari-harinya memancing di sungai.
Satgas pun melakukan pencarian ke sebuah hotel yang di kawasan Gasing.
Sebab, saat salah satu anggota Satgas mengecek di Facebook, ada orang yang ingin menjual mobil Daihatsu Xenia silver.
Mobil itu sama dengan milik korban sehingga lokasi penjualan pun dekat dengan lokasi pencarian korban. (*)