Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Seorang istri asal Bojonegoro Putri Nalurita (19) dibakar hidup-hidup oleh suaminya.
Purwanto (47) membakar sang istri di rumah kosan di Kecamatan Ketintang.
Insiden ini terjadi pada Selasa (15/10/2019) pagi.
Melansir dari Kompas pada Rabu (16/10/2019) saat dibakar sang suami, Putri sempat lari ke luar kamar kos dengan tubuh penuh asap dan berteriak meminta tolong.
Setelah berhasil membakar sang istri, Purwanto akhirnya kabur meninggalkan istrinya.
Sementara itu menurut saksi mata Heri Suwardoyo pemilik kos mengatakan peristiwa kebakaran itu terjadi sekitar pukul 08.00 WIB.
Baca Juga: Kecewa karena Tak Bisa Balas Dendam Atas Kematian Ibunya, Remaja Ini Ditemukan Tewas Gantung Diri
Saat itu korban sedang bersama ibunya.
"Korban sedang mengemas barang-barangnya, setelah selesai mereka berada di luar menunggu travel menjemput," ujarnya.
Tak lama berselang, Heri mendengar pelaku datang dan terlibat cekcok.
Heri mengaku tidak tahu secara detil apa yang diributkan pasangan suami istri itu.
"Saya seperti mendengar jika si isteri minta cerai," ujarnya.
Heri mengatakan saat korban dibakar dan teriak meminta tolong, pelaku panik dan melarikan diri dengan motor milik Heri.
"Warga melihat tubuhnya penuh asap akibat bajunya yang terbakar. Kulit wajah dan lehernya terkena luka bakar," katanya.
"Motor yang dipakai melarikan diri adalah motor milik saya," tambahnya.
Sementara itu melansir kabar dari Tribun Jatim, Kondisi Putri Nalurita kini masih menjalani perawatan intensif di RSUD Dr Soetomo.
Sebelumnya Putri sempat dibawa menggunakan becak ke RSI Wonokromo kemudian ia dirujuk ke RSUD Dr Soetomo.
Humas RSUD Dr Soetomo dr Pesta Parulian mengatakan, pasien mengalami luka bakar di bagian wajah, dada bagian napas, tangan kiri dan kaki kiri.
"Kondisinya saat ini kita tidurkan karena kami curiga ada satu luka bakar yang sampai ke saluran napas. Kita amankan dulu jalan napasnya," kata dr Pesta Parulian di RSUD Soetomo, Selasa (15/10/2019).
Pemeriksaan sebelumnya menyebut, luas luka bakar yang dialami Putri sekitar16 persen dengan grit B.
Namun hal tersebut dapat berubah saat proses pencucian dan kebutuhan cairan tubuh pasien.
"Nanti akan berubah setelah pencucian, dihitung lagi luas area terbakar dan seberapa dalam luka bakar yang diderita. Yang terpenting menstabilkan luka bakarnya seperti kehilangan cairan yang diakibatkan luka bakar," kata dia.
Saat ini, pihaknya menyebut kondisi pasien telah stabil namun tetap membutuhkan perhatian khusus.
Ia disarankan untuk menghindari jalan napasnya hirup hawa panas.
Kondisi stabil ini dalam artian perlu perhatian khusus, karena jalan napas bengkak dan luka di wajah sampai dada," ujarnya.
Penanganan luka bakar dikatakan dokter untuk segera dilakukan pencucian luka.
Penghitungan ini dilakukan untuk mengetahui kehilangan cairan dalam tubuh korban.
Sehingga dapat diketahui berapa persen kedalaman dan luka bakar yang dialami pasien.
"Segera kami cuci untuk menghindari infeksi yang terjadi," tutup dr Pesta Parulian.
(*)