Gubuk ini diceritakan Lena dibangun oleh warga yang merasa kasihan dengan kondisi keluarganya.
Kondisi gubuk yang terbuat dari seng bekas kandang ayam dan kayu hutan tersebut juga rentan bocor sehingga membuat anak-anak Lena mudah terserang demam.
Namun, Lena sendiri mengaku tidak bisa berbuat banyak.
Pasalnya, sang suami, Supriadi, hanya bekerja sebagai buruh serabutan yang penghasilannya minim dan tak jarang untuk makan sehari-hari saja tak cukup.
Lena sendiri pun mengaku kalau keluarganya juga tidak mendapatkan BPJS Kesehatan untuk berobat.
Padahal, sebelum dikabarkan tinggal di gubuk reyot itu, Lena sekeluarga mendapatkan bantuan program rumah.
Namun, rumah tersebut dijual suaminya.
Setelah itu, Lena sekeluarga pun pindah ke rumah orang tuanya di Gang Swadaya I.
Tak berapa lama, mereka pun keluar dari rumah itu karena sudah laku terjual.