Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Sebuah keluarga di Siatan Hulu, Pontianak, Kalimantan Barat, viral usai kisah hidupnya yang mengenaskan tersebar di media sosial.
Bagaimana tidak, keluarga yang terdiri dari Supriadi, Lena, serta empat orang anaknya ini dikabarkan tinggal di sebuah gubuk reyot yang mirip dengan kandang ayam.
Lena sendiri pun diketahui sempat bercerita banyak mengenai pahitnya hidup yang harus dia jalani bersama keluarganya.
Mulai dari tinggal di gubuk mirip kandang ayam hingga status ekonomi yang terhimpit membuat kedua anak tertuanya harus putus sekolah.
Kisah yang dialami Lena sekeluraga ini pun tak butuh waktu lama untuk sampai ke telinga Pemerintah Kota Pontianak.
Beberapa kelompok masyarakat yang mengetahui kisah Lena pun ada yang merasa iba dan melakukan penggalangan dana untuk membantu keluarga ini.
Namun, fakta mencengangkan diungkap tetangga Lena tak lama setelahnya yang menyebut meski mengaku hidup susah keluarga Lena justru memiliki satu unit Honda CBR dan Beat warna merah.
Dapat Bantuan Rumah Namun Dijual dan 'Memilih' Tinggal di Gubuk Reyot
Seperti yang dikutip Grid.ID dari Sosok.ID, gubuk yang ditinggali keluarga ini terletak di Jalan Tani, Desa Mega Timur, Kubu Raya, Siantan Hulu, Pontianak, Kalimantan Barat.
Gubuk ini diceritakan Lena dibangun oleh warga yang merasa kasihan dengan kondisi keluarganya.
Kondisi gubuk yang terbuat dari seng bekas kandang ayam dan kayu hutan tersebut juga rentan bocor sehingga membuat anak-anak Lena mudah terserang demam.
Namun, Lena sendiri mengaku tidak bisa berbuat banyak.
Pasalnya, sang suami, Supriadi, hanya bekerja sebagai buruh serabutan yang penghasilannya minim dan tak jarang untuk makan sehari-hari saja tak cukup.
Lena sendiri pun mengaku kalau keluarganya juga tidak mendapatkan BPJS Kesehatan untuk berobat.
Padahal, sebelum dikabarkan tinggal di gubuk reyot itu, Lena sekeluarga mendapatkan bantuan program rumah.
Namun, rumah tersebut dijual suaminya.
Setelah itu, Lena sekeluarga pun pindah ke rumah orang tuanya di Gang Swadaya I.
Tak berapa lama, mereka pun keluar dari rumah itu karena sudah laku terjual.
Tidak ada informasi yang pasti siapa yang menjual rumah tersebut.
Melansir dari Tribun Wiki, keluarga Lena pun dikabarkan telah terdaftar sebagai penerima manfaat dari Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Namun ketika akan dilakukan verifikasi, Lena sekeluarga sudah tidak berada di tempat (Gang Swadaya I).
Semenjak itu, keberadaan keluarga Lena pun tidak diketahui hingga akhirnya tahu-tahu viral ketika tinggal di gubuk reyot mirip kandang ayam.
Baca Juga: Pernah Hidup Susah, Wika Salim Sampai Harus Jalan Kaki Selama 7 Menit Cuma Buat Buang Air
Kedua Anak Tertuanya Putus Sekolah dan Kerap Dimarahi sang Ayah Ketika Pulang Tidak Membawa Uang
Saking terhimpitnya dengan kondisi ekonomi, kedua anak tertua Lena (15 dan 14 tahun) sampai harus putus sekolah.
Sang anak sulung pun diceritakan tetangga suka dimarahi oleh ayahnya, Sapriadi, ketika pulang tidak membawa uang.
Tetangga Lena, Yanti, kerap merasa miris melihat kelakuan Sapriadi yang tidak bekerja dan justru memaksa anak sulungnya yang bekerja berjualan.
Namun meski begitu, kondisi keluarga Lena diungkap Yanti tidak semengenaskan yang diceritakan kebanyakan orang.
Sapriadi diketahui memiliki sepeda motor merek Honda seri CBR dan sang anak diketahui juga memiliki motor dengan merek sama namun dengan seri Beat warna merah.
"Suami pakai CBR, anak sehat dan gemuk tapi hidupnya sengsara atau sengaja (sengsara) biar viral dan dikasih duit. Bantuan itu banyak (datang) untuk keluarga Lena," kata Yanti.
Baca Juga: Merasa Dulu Hidup Susah, Gisella Anastasia Tak Terlalu Heboh dengan Perayaan Natal
Tanggapan Camat Pontianak Utara
Menanggapi hal ini, Camat Pontianak Utara, Aulia Candra mengaku kalau pihaknya dan beberapa elemen masyarakat lain sudah sering memberikan bantuan ke keluarga Lena.
"Selama ini, selain pemerintah Kota Pontianak, masyarakat dan RT setempat juga sering memberikan bantuan untuk mereka," ujarnya.
Namun, Aulia juga mengakui kalau selama ini bantuan yang diterima keluarga ini sering disalahgunakan untuk kepentingan lain.
"Namun karena ada indikasi permasalahan internal keluarga sehingga bantuan yang diberikan sering disalahgunakan," ucap Aulia kepada Tribun Pontianak via Tribun Wiki.
Padahal bantuan-bantuan yang diperoleh Lena sekeluarga misal rumah itu tidak boleh diperjualbelikan.
Oleh sebab itu, Aulia menegaskan agar ke depannya tidak ada lagi kejadian serupa.
Ia pun berharap agar tidak ada yang memanfaatkan keviralan untuk kepentingan pribadi.
"Sekali lagi, kami harapkan agar tidak ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan sendiri atau golongan, jikalau ingin memberikan bantuan silahkan saja, tapi tanpa ada embel-embel yang lainnya," pungkasnya.
(*)