Find Us On Social Media :

Air Susu Dibalas dengan Air Tuba, Orangtua Angkat yang Menyayanginya Dihajar Hingga Ayahnya Tewas, Bahkan Pacarnya Dipaksa Hubungan Intim!

By Adrie P. Saputra, Senin, 19 Februari 2018 | 18:10 WIB

Ayahnya dibunuh dan pacarnya dipaksa hubungan intim.

Laporan Wartawan Grid.ID, Adrie P. Saputra

Grid.ID - Seorang pria memukul pacarnya sampai dia pingsan karena menolak melakukan tindakan seks.

Dia juga menyerang orang tua angkatnya, ayahnya dipukul sampai tewas secara mengenaskan.

Kejadian mengerikan terjadi di Blok 107, Bedok Reservoir Road, Singapura (31/12/2015), sekitar pukul 07:00 pagi.

Su Caizhi (30), mengaku bersalah atas empat tuduhan, termasuk pembunuhan ayahnya, Pang Tee Lin (72), menyebabkan luka parah bagi ibunya, Wong Ah Boey (69), dan pacarnya, Melissa Foo Fern Yin (34).

Pengadilan Tinggi mendengar bahwa Su diadopsi dari provinsi Hainan di China pada tahun 1992 oleh Pang dan Madam Wong yang tidak bisa memiliki anak.

Pasangan tersebut mengubah nama Su menjadi 'Pang Kee Hiang' namun Su mengubahnya kembali pada bulan September 2015.

Pada hari kejadian, pacarnya yang bernama Foo telah pergi ke rumah keluarga Su di Bedok Reservoir Road.

Dia membawa tiga bungkus mie yang ditinggalkannya di meja dapur sebelum memasuki kamar Su.

(BACA: Tragis, Bocah 3 Tahun Tewas Kedinginan Lantaran Gurunya Lupa Mengajak Masuk ke Kelas)

Madam Wong kemudian mendengar Foo menangis minta tolong dan bergegas ke kamar Su, namun pintu kamar Su terkunci.

Dia pikir keduanya berdebat dan kembali mencuci piring.

Pengadilan mendengar bahwa Foo menolak melakukan seks anal dengan Su, dan keduanya terlibat dalam perdebatan sengit.

Su kemudian mencekik Foo dengan kedua tangannya sampai dia kehilangan kesadaran.

Dia kemudian meninju wajahnya dua sampai tiga kali, menendang kakinya, dan menginjak wajahnya, lapor Shin Min Daily News.

Dia juga memukul dadanya setidaknya satu kali.

Setelah serangan terhadap Foo, Su melihat bahwa obatnya telah kosong dan berpikir bahwa ayahnya telah menyembunyikan obatnya.

Su yang marah lalu berlari ke kamar tidur utama dan berhadapan dengan ayahnya Pang.

(BACA: Kariernya Sukses, 6 Seleb Indonesia Ini Meninggal Secara Tragis di Usia Muda)

Su meninju Pang dua kali di sisi kanan wajahnya, menyebabkan dia jatuh ke tanah.

Setelah itu, Su menginjak-injak wajahayah angkatnya.

Pada saat itu, hidung Pang sudah berdarah deras dari kepala, mulut dan hidungnya.

Namun, Su terus menendangnya di dada meski ayahnya tidak bisa berbuat apapun.

Ibunya, Wong pergi ke kamar Su untuk menanyakan apa yang terjadi, tapi Su mencengkeram kepalanya dan membenturkannya ke dinding.

Su kemudian menamparnya, menghujani pukulan di wajah dan perutnya.

Dia memberitahunya dengan bahasa Mandarin:

"Aku ingin memukulmu sampai kau mati."

Foo kembali sadar saat Su sedang menyerang Madam Wong, dan memanggil polisi setelah menemukan Pang di lantai, tidak bergerak.

(BACA: Gegara Daster, Dua Pria Beda Urusan Ini Alami Nasib Tragis)

Ketika polisi tiba, Su sedang tidur di kamarnya dan petugas memanggilnya, mengatakan bahwa dia tidak ingin diganggu.

Petugas kemudian menangkapnya karena menyebabkan luka yang parah pada pacar dan orangtuanya.

Mereka juga menemukan empat paket lem dan dua kaleng bir kosong di kamar Su.

Pang dilarikan ke Rumah Sakit Umum Changi, di mana dia dirawat di unit perawatan intensif bedah.

Dia mengalami koma, mengalami cedera otak yang parah, serta patah tulang di wajah, tulang rusuk dan tulang belakangnya.

Karena kondisi Pang yang buruk, anggota keluarganya setuju untuk melepaskan dari dukungan hidup RS sembilan hari kemudian, pada 9 Januari 2016.

Menurut sebuah laporan medis, Su juga menimbulkan luka serius pada mata dan hidung Foo, dan dia harus menjalani operasi rekonstruksi wajah.

Dia juga mematahkan tiga tulang rusuk kirinya.

Su telah diterima di Institute of Mental Health setidaknya tujuh kali sejak 2012 dan telah tidak aktif sejak 2014, lapor The Straits Times.

Dia menghabiskan sebagian besar waktunya di kamar tidur dan di komputernya.

(BACA: Seorang Warga di Brebes Menutup Tanggul yang Jebol, Tak Disangka Malah Alami Nasib Tragis)

Su menunjukkan gejala halusinasi, delusi, perilaku agresif, dan pikiran yang tidak terorganisir, namun seringkali melewatkan pengobatannya yang diresepkan.

Dia juga memiliki riwayat penyalahgunaan alkohol.

Terlepas dari kondisinya, orangtua angkatnya sangat menyayanginya.

Wakil Jaksa Penuntut Umum Sarah Ong mendesak pengadilan tersebut untuk menjatuhkan hukuman penjara setidaknya 18 tahun, kebiadaban tindakan Su.

Dia mengatakan bahwa pasangan tua itu mengalami nasib tragis di tangan pria yang mereka anggap sebagai anak laki-laki dan dibesarkan sendiri. (*)