Sebelum dicabuli, siswi SMP berinisial DPK dicecoki dengan minuman yang telah diracik menggunakan obat bius terlebih dahulu.
Setelah DPK tidak sadar, barulah gulu les vokal ID melancarkan aksi bejatnya.
Kasat Reskrim Polres Padang panjang, AKP Hidup Mulya, mengatakan sebenarnya ada dua anak didik lain yang sama-sama belajar olah vokal di rumah tersangka di Padang Panjang.
Namun, untuk memuluskan aksi bejatnya itu, tersangka menyuruh dua anak didiknya yang lain pergi ke pasar untuk membeli makanan.
"Setelah teman korban pergi, tersangka memberikan minuman bercampur obat bius itu dan kemudian melakukan pencabulan," kata Mulya.
Setelah selesai dan kedua teman korban kembali, kondisi sudah mulai biasa saja dan tersangka kembali mengajar olah vokal.
Sedangkan, korban DPK masih merasa antara sadar dan tidak sadar dengan apa yang dialaminya.
Sebelum kejadian ini terungkap, DPK diketahui masih bersekolah seperti biasa.
DPK menggunakan hijab besar untuk menutupi kehamilannya dari teman-teman dan gurunya.
"Sebelum kasusnya terungkap, dia (DPK) masih sekolah. Dia pakai hijab besar sehingga kandungannya tidak kelihatan," terang , seperti yang dikutip dari Tribun Medan.