Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Jelang masa akhir jabatan, Jusuf Kalla atau yang akrab disapa JK, memiliki cerita menarik untuk dikulik.
Jabatan JK sebagai wakil presiden akan segera berakhir.
Kisah-kisah menarik JK kembali disaksikan dan dituturkan secara langsung oleh orang-orang yang mendampinginya selama menjalani masa jabatan.
JK dianggap sebagai senior dalam mengambil keputusan politik yang terbukti cerdik.
Jejak langkah yang ditorehkan JK tentu saja tidak akan mudah terlupa, seperti yang diungkapkan berbagai sosok yang sempat mendampinginya.
Satu di antara yang memberikan kesaksian adalah Syafrudin, mantan ajudan JK yang kini telah menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara.
Baca Juga: Dikenal Cerdas, Siapa Sangka DNA Najwa Shihab Menguak Fakta Mengejutkan!
Melansir dari kanal Youtube Najwa Shihab dalam episode Terima Kasih Pak JK pada Kamis (17/10/2019), Syafrudin membeberkan kesaksiannya selama bersama JK.
Syafrudin mengaku telah menjadi ajudan JK sejak masih mendampingi Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Ia juga mengaku telah menjalin kedekatan dengan JK selama 11.
Sudah 15 tahun kedekatan JK dan Syafrudin terjalin, ia menyimpan tiga momen besar yang tidak bisa dilupakan saat mendampingi sang wakil presiden tersebut.
Tiga moment tersebut antara lain saat JK terpilih menjadi Wakil Presiden, Ketua Umum Golkar, dan Tsunami Aceh.
"Di situ momen-momen penting yang terkesan untuk saya. Itu merupakan tiga momen besar yang saling berdekatan waktu itu," ungkapnya.
Meskipun Syafrudin sampai detik ini masih dianggap ajudan oleh JK, ia tidak marah.
Ia pun tak merasa keberatan, sebab hubungan mereka terjalin cukup baik.
"Padahal saya sudah bintang tiga di sana, ya tapi saya happy-happy saja karena memang saya juga masih merasa seperti ajudan," ungkapnya.
Bersama JK, ia mengaku banyak belajar dan tahu betul cara berpolitik.
"Pengalaman beliau lah yang mematangkan saya, hingga saya paham politik," paparnya.
Sementara itu, kesaksian lain diberikan oleh juru bicara JK, Husain Abdullah.
Husain Abdullah diangkat oleh JK sejak masih kuliah dan menjadi jurnalis di salah satu stasiun televisi swasta.
Husain menyampaikan, JK memilik senjata dan barang-barang yang tidak bisa ditingalkan.
"Pak JK memiliki senjata pamungkas. Kalau polisi ada pistolnya, kalau pak JK itu pulpen harus ada, dan catatan kecil atau kertas," jelasnya.
Tetapi beda lagi senjata JK yang diserahkan untuk dibawa ajudanya.
"Kalau di tas ajudan beda lagi ada tiga senjata wajib yaitu kopiyah, sisir, serta buku UUD 45. Itu harus ada di dalam tas," paparnya.
"Dan ada satu lagi yang tak kalah penting untuk pak JK yaitu kalkulator," tambahnya.
Diungkapkan oeh Husain, kalkulator itu sangat berjasa.
Sebab, kalkulator itu digunakan oleh pak JK saat memangkas biaya Asian Games dari semula 8 trilyun menjadi sekitar 5 trilyun," ungkapnya.
Sementara itu, ia juga menyebutkan ada satu penunjang yang tak kalah penting dan tidak boleh ditinggalkan oleh JK.
Baca Juga: Putri Sulung Khofifah Indar Parawansa Lepas Masa Lajang, Jusuf Kalla Didapuk Jadi Saksi Nikah
Penunjangnya adalah jam tangan. Sebab tanpa jam tangan, JK bisa membuat bingung orang satu kantor.
"Itu kalau jam tangannya baterainya habis, itu bisa satu kantor yang kerepotan nyari," ungkapnya.
Selanjutnya ketika ditanya oleh Najwa Shihab, jam tangan tersebut memang jadi favorit JK.
Sebab modelnya yang tipis dan simpel, jam tangan tersebut bisa membawa JK untuk tetap tepat waktu.
(*)