Find Us On Social Media :

Kondisi Siswi SMP yang Dicabuli Guru Les Vokalnya Kini Kian Memprihatinkan, Hamil 8 Bulan Hingga Berhenti Sekolah!

By Novia, Jumat, 18 Oktober 2019 | 08:47 WIB

Gambar ilustrasi pencabulan - Kondisi Siswi SMP yang Dicabuli Guru Les Vokalnya Beberapa Waktu Lalu Kini Kian Memprihatinkan!

Baca Juga: Takut Perbuatan Bejatnya Terbongkar, Seorang Ayah Suruh Temannya Ikut Cabuli Anak Kandung yang Terlanjur Hamil Buah Hatinya

Sang pelaku berinisial ID (51), yang berprofesi sebagai guru les privat olah vokal DPK telah diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka.

Menurut Sugeng, berdasarkan hasil laporan yang diterima, pelecehan itu telah dilakukan sebanyak empat kali.

Pencabulan yang dilakukan ID dilancarkan di sela-sela les olah vokal berlangsung.

Baca Juga: Anak di Blitar yang Jual Ibu Kandung Seharga Rp 10 Ribu Karena Penyakitan Akhirnya Beri Klarifikasi, Alasannya Justru Buat Netizen Makin Muak!

Menurut fakta yang dilansir dari Tribunnewsmaker.com, sebelum dicabuli, DPK diberikan minuman yang mengandung obat bius.

Kasat Reskrim Polres Padang Panjang AKP Hidup Mulya mengungkapkan, sebelum dicabuli DPK terlebih dahulu diberikan minuman yang mengandung bius dan menyebabkan gadis itu tak sadarkan diri.

"Modusnya memberikan minuman yang dicampurkan obat bius, setelah tidak sadarkan diri tersangka kemudian mencabulinya," tandas AKP Hidup Mulya.

Baca Juga: Kisah Pilu Pelajar di NTT yang Pernah Terima Hadiah Sepeda dari Jokowi, Ditemukan Tewas Gantung Diri Setelah Dendamnya Membunuh sang Ayah Tak Tersalurkan

Sementara itu melansir dari Kompas.com pada Jumat (18/10/2019), kini DPK mengalami trauma mendalam.

DPK pun harus mendapat dampingan psikolog untuk memulihkan kondisi psikologisnya.

Selain mengalami trauma, DPK juga harus berhenti sekolah sebab kandungannya sudah memasuki 8 bulan dan menunggu kelahiran.

Baca Juga: Cemburu Buta Melihat Mantan Istri Sudah Bahagia Bersama Pria Lain, Rudianto Nekat Tusuk Halimah 3 Kali Hingga Tewas!

Hal ini disampaikan Kasat Reskrim Polres Padang Pajang AKP Hidup Mulya.

"Dia didampingi oleh psikolog dari RSUD Padang Panjang untuk mengembalikan kondisi psikologisnya," terang Hidup.

Setelah kasus ini terungkap, DPK memutuskan untuk berhenti bersekolah sementara.

(*)