Find Us On Social Media :

Dikira Plasenta, Dokter Ternyata Menarik Rahim Pasien Pasca Melahirkan hingga Ibu Muda Ini Harus Kehilangan Nyawanya

By Novia, Jumat, 18 Oktober 2019 | 12:56 WIB

Ilustrasi - Dikira Plasenta, Dokter Ternyata Menarik Rahim Pasien Pasca Melahirkan hingga Ibu Muda Ini Harus Kehilangan Nyawanya

Baca Juga: Dihajar Preman dengan Linggis Saat Belanja Perlengkapan Nikah, Seorang Anggota TNI dengan Tenang Lapor ke Polsek Medan Meski Kepalanya Bercucuran Darah

Setelah itu, organ wanita yang ditarik keluar didorong masuk kembali namun sudah terlambat.

"Rahim dapat diposisikan kembali dalam waktu 4 jam 15 menit, namun terjadi pendarahan hebat dan syok yang ireversibel telah berkembang, bersama dengan gagal jantung."

Kelalaian dokter menyebabkan hilangnya banyak darah, syok yang ireversibel, gagal jantung dan kematian pasien.

Baca Juga: Kondisi Siswi SMP yang Dicabuli Guru Les Vokalnya Kini Kian Memprihatinkan, Hamil 8 Bulan Hingga Berhenti Sekolah!

Rahim Alisa telah ditarik keluar sepenuhnya dan menyebabkan dia mengalami koma hingga meninggal akibat gagal jantung.

Kini kepala dokter di rumah sakit tersebut mengklaim bahwa insiden itu disebabkan oleh inversi spontan rahim.

Itu adalah kondisi medis yang jarang terjadi, sebab letak rahim terbalik berada di posisi luar.

Baca Juga: Anak di Blitar yang Jual Ibu Kandung Seharga Rp 10 Ribu Karena Penyakitan Akhirnya Beri Klarifikasi, Alasannya Justru Buat Netizen Makin Muak!

Kondisi ini biasanya ditandai dengan gejala pendarahan postpartum, sakit perut, massa di vagina, dan tekanan darah rendah.

Kepala dokter di rumah sakit tersebut mengaku ini bukanlah kekerasan yang sengaja dilakukan terhadap pasien.

Insiden ini disebut murni ketidaksengajaan, namun paramedis lain masih menolak pernyataan tersebut dan kembali dilakukan analisis.

Baca Juga: Kisah Pilu Pelajar di NTT yang Pernah Terima Hadiah Sepeda dari Jokowi, Ditemukan Tewas Gantung Diri Setelah Dendamnya Membunuh sang Ayah Tak Tersalurkan

Tetapi kesalahan dokter ini telah menyebabkan pasien kehilangan nyawa.

Kini dokter tersebut harus menghadapi tiga tahun penjara karena kematian pasiennya.

Sementara sang bayi yang selamat diserahkan kepada pihak keluarga.

(*)