Terapi tersebut dilakukan tidak hanya sekali tetapi berkelanjutan atau terus menerus.
Paling tidak dilakukan setiap hari selama dua pekan.
"Minggu pertama bisa kita terapi perilaku. Dan itu berlanjut paling tidak enam bulan. Idealnya seperti itu," ungkap dia.
Baca Juga: Tak Kalah Mematikan dari Merokok, Duduk Terlalu Lama Ternyata Berbahaya Bagi Kesehatan
Sementara itu melansir dari Tribunnews, Anak yang mengalami kecanduan game biasanya tidak akan mengaku bahwa dia kecanduan.
Mereka akan menganggap dirinya baik-baik saja seperti biasanya.
Aliyah menyebutkan anak-anak dengan kecanduan game ini sebenarnya dapat diketahui.
Ciri-ciri itu di antaranya anak setiap hari selalu memegang ponsel, tidak bisa melaksanakan tugasnya, suka membolos sekolah, atau tidak mau sekolah, tidak mau belajar, dan mudah emosi.
Baca Juga: Yeslin Wang Mengaku Tidak Diundang di Pernikahan Delon Thamrin
Penggunaan gadget atau ponsel yang tidak bisa dibatasi ini lah yang menyebabkan anak mengalami kecanduan.
Sebab, dalam aktivitas apa pun pasti menggunakan ponsel.
Tapi, bukan berarti penggunaan ponsel terhadap anak tidak bisa dicegah.
Agar anak tidak kecanduan game, seharusnya penggunaan ponsel hanya untuk kegiatan tertentu, misalnya mengerjakan tugas sekolah.
Selain itu, pada jam tertentu jika ada satu anggota keluarga tidak menggunakan ponsel, semua juga tidak menggunakannya.
(*)