Grid.ID - Roro Fitria dibawa dari Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya ke Pusat Laboratorium dan Forensik (Puslabfor) Polri, Kalimalang, Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (20/2/2018).
Saat tiba di Puslabfor, Roro Fitria tampak menggunakan masker dan dia terus menundukkan kepala, tanpa mengucapkan apapun.
Roro Fitria yang kerap disapa Nyai tersebut menjalani pemeriksaan urine dan rambut.
(6 Selebriti Anaknya Terjerat Kasus Narkoba, Nomor 6 Kakak Beradik Keturunan Elvy Sukaesih)
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, pemeriksaan tersebut akan diketahui secara lebih pasti apakah Roro pernah mengonsumsi narkoba atau tidak.
Tes rambut juga pernah diusulkan BNN Pusat mengadakan tes rambut kepada calon kepala daerah yang akan maju dalam Pilkada tahun 2017 mendatang.
Kepala Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Yogyakarta, Saptohadi, yang dikutip Grid.ID memastikan tes rambut ini akan dilaksanakan untuk setiap calon wali kota yang akan maju pada Pilwali 2017 mendatang.
Selain itu, penyanyi dangdut Ridho Rhoma juga pernah menjalani pemeriksaan narkoba melalui darah dan rambutnya di Balai Laboratorium Badan Narkotika Nasional (BNN), di Cawang, Jakarta Timur.
Dikutip dari situs BNN, Tes rambut memiliki masa deteksi yang paling lama.
Pendeteksian disarankan satu bulan setelah pemakaian, karena umumnya rambut manuasia tumbuh 1 cm setiap bulan.
Selain itu narkoba baru terdisposisi pada rambut setelah 7 hari dari pemakaian.
(Tomny Kurniawan Menikah Lagi, Ini Tanggapan Tania Nadira Mantan Istrinya)
Tes rambut tidak mampu mendeteksi pada 1-6 hari setelah pemakaian narkoba.
Pada Pemeriksaan rambut terdapat kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan uji rambut untuk narkoba adalah contoh ujinya stabil, lebih mudah dalam pengiriman, dan penyimpanan sampel karena tidak diperlukan suhu dingin, pengambilan sampel tidak membutuhkan privacy dan lebih sulit untuk dicampur dengan bahan kimia lain atau ditukar dibanding dengan tes urine.
(Istri Tommy Kurniawan Ungkap Masa Lalu, Inilah Penampilan Lisya Nurrahmi 7 Tahun Silam)
Tes dengan spesimen rambut mampu mendeteksi penggunaan narkoba selama 90 hari sebelum tes dilakukan.
Sementara kekurangan tes rambut adalah biayanya mahal.
Proses uji rambut diawali dengan memotong sedikit rambut untuk sampel, biasanya 1-3 gumpal yang terdiri dari 50 helai setiap gumpalnya.
Sampel rambut dimasukkan ke dalam cairan khusus.
Setelah itu, sampel dianalisa menggunakan sebuah mesin.
Hasilnya berupa informasi kandungan narkoba yang ada pada diri seseorang. (*)
(Kisah Grace Natalie, Dari Jurnalis Televisi Hingga Jadi Ketua Umum Partai yang Lolos Verifikasi KPU)