Petugas tersebut mengatakan kepada Ali bahwa dia memerlukan surat resmi yang memverifikasi bahwa anaknya berada di rumah sakit.
Tapi Ali, yang tidak membawa apa-apa bersamanya, tidak memiliki surat seperti itu.
Ali memilih mundur dan berbalik arah.
Saat dia pergi, Ali mengatakan bahwa ia memang ingin mengunjungi rumah sakit tersebut.
Namun, Ali akhirnya mengakui bahwa ia pergi ke kota untuk mencari pekerjaan sehingga bisa membeli ikan dan sayuran.
Sebagai seorang nelayan di Myanmar, Ali mengatakan bahwa lelah dengan makanannya di kamp.
"Saya dulu suka makan ikan atau sayuran satu atau dua kali seminggu," jelasnya.
( BACA : Polisi Akan Selidiki Seberapa Aktif Roro Fitria Pakai Narkoba )
"Saya rindu mencicipi ikan," katanya.
Ali menambahkan bahwa ia merasa lebih kuat saat makan ikan dan sayuran.
Pembatasan gerakan telah memaksa banyak orang Rohingya, seperti Ali, untuk mencari metode lain agar mendapatkan makanan yang mereka inginkan dan butuhkan.
Salah satu cara utama yang mereka lakukan adalah dengan menjual bantuan pangan WFP mereka dan mendapatkan uang tunai.
(*)