"TERIMA KASIH. Awal 1997 saya berangkat ke Jakarta, mengundang Pak Matori Abdul Djalil, Ketum@dpp_pkbpertama & Menteri Pertahanan Kabinet Ibu Megawati Soekarnoputri.
Sbg mahasiswa yg baru lulus kuliah (1996), saya berangkat ke Jakarta naik bis trayek Solo-Jakarta dr Salatiga. Ongkos bis waktu ekonomi sekitar Rp. 8000 & saya tertidur di pintu tangga.
Bekal saya merantau ke Jakarta adalah tas ransel andalan waktu kuliah & disediakan bbrp potong baju, kaos & celana jeans," tulis Hanif.
Pria asal Salatiga itu mengaku bahkan pernah tidur di tangga bus lantaran penumpang sudah penuh.
Setibanya di Jakarta pun ia mengaku menginap di sebuah kantor, dan beralaskan meja di bawah kipas angin.
Ia juga mengaku menggunakan buku telepon sebagai bantal tidurnya.
Selama ini, Hanif tak menyangka anak dari seorang mantan TKI yang berasal dari kampung bisa menjadi menteri Jokowi.
"Di Jakarta, saya tidur di kantor ISIS (Lembaga Kajian Lembaga Sosial), yayasan sosial politik yang didirikan Pak Matori dkk di kawasan Cawang, Jakarta Timur.