Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Piter Romadhoni (14) atau putera dari Nur Aisyah (43), dikabarkan telah meninggal dunia.
Piter Romadhoni adalah santri dari pondok pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga di Kabupaten Oghan Ilir, Sumatera Selatan.
Melansir dari Kompas.com, Piter dikabarkan meninggal dunia secara mendadak pada Senin (21/10/2019) dini hari.
Jenazah Piter saat ini telah berada di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang untuk dilakukan visum.
Dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Palembang telah melakukan pemeriksaan terhadap jenazah Piter.
Tim forensik menemukan luka memar di bagian tubuh korban yang disebabkan oleh benda tumpul.
Baca Juga: Sulli Meninggal Dunia, Super Junior dan Seleb Kpop Lainnya Kompak Batalkan Jadwal
Kompol Mansuri selaku Dokter forensik di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang mengatakan, luka di bagian tubuh Piter itu diduga karena mengalami benturan saat jatuh.
Hal itu terlihat dari luka yang ada di bagian kepala dan kaki Piter.
"Kaki korban patah, tempurung kepalanya juga retak. Kalau dilihat sepertinya accident. Paling parah adalah luka di kepala yang diduga menyebabkan korban meninggal," kata Mansuri, Senin (21/10/2019).
Mansuri menjelaskan lebih lanjut, apabila pemeriksaan visum Piter berlangsung selama dua jam dan disaksikan oleh keluarga korban.
Meninggalnya korban ini diduga kuat akibat kecelakaan, hal ini juga diperkuat dengan keterangan saksi.
"Informasinya jatuh dari pohon, dilihat dari luka sepertinya memang demikian," jelas Mansuri.
Namun, pihak keluarga kini masih berupaya meminta kejelasan kepada pengelola pondok pesantren dan kepolisian.
"Kami menitipkan anak untuk dididik, tetapi sekarang malah meninggal. Sudah tiga tahun dididik dan hampir tamat, sekarang jadi seperti ini," ujarnya.
Sementara melansir dari Tribun Sumsel, Nur mengaku bahwa selama ini anaknya tak pernah memanjat pohon kelapa.
"Pihak pesantren hanya bilang jatuh dari pohon kelapa. Memang ada luka di bagian kepala. Selama ini anak saya tidak pernah memanjat pohon kelapa," ujar Nur.
Korban yang saat ini duduk di kelas 9, diketahui tak pernah mengeluhkan hal apa pun dengan pihak keluarga.
Piter justru ingin melanjutkan sekolah SMA di pondok pesantrennya itu.
"Anak saya betah di sana. Malahan dia ingin nyambung (SMA) di pondok. Terakhir pulang ke rumah Jumat kemarin, tidak mengeluh apa-apa. Luka-luka juga tidak," jelasnya.
(*)