Hingga pada satu titik, seorang warga mencetuskan ide sederhana dengan meninggalkan uang dengan sebuah catatan bagi tukang roti di jalanan.
Para warga menyadari bahwa mereka tidak akan saling mencuri roti warga lainnya.
Orang luar yang datang ke Eibenthal juga akan berpikir panjang untuk mencuri di sana.
Pasalnya, harga bahan bakar untuk menuju desa itu lebih mahal dibandingkan uang seharga roti yang akan mereka curi.
Baca Juga: Peluncuran Buku Kumpulan Puisi Pesan Sang Mentari, Karya Penyair Terkenal Korea Kong Kwang-Kyu
“Mobil pengantar roti datang setiap dua hari sekalli dan aku membeli 4-5 batang roti. Aku letakkan uangnya di tas atau meninggalkan catatan berapa banyak roti yang diinginkan dan supirnya akan meletakkan uang kembaliannya,” cerita warga berusia 75 tahun kepada Euronews.
Warga lainnya menambahkan, ia meninggalkan tas tersangkut di tembok jalan dan pergi bekerja di ladang hingga sore hari.
Ketika ia kembali, ia mendapatkan roti dan uang kembaliannya di dalam tas.
Tidak hanya masalah membeli roti di Eibenthal.
Para warga juga saling menghormati tempat tinggal dan mereka tidak akan pernah menginjak halaman tetangga tanpa permisi terlebih dahulu.
Mereka hanya memanggil pemilik rumah dari pintu pagar dan hanya akan masuk bila diundang.
Baca Juga: Tertarik dengan Karakter Eggy, Morgan Oey Antusias Bintangi Film Eggnoid
Jika panggilan mereka tidak ada jawaban, mereka hanya akan pergi dari tempat itu.
“Tidak ada pencurian di desa ini. Aku menyimpan banyak barang di garasai yang selalu terbuka, tetapi tidak pernah ada yang dicuri,” kata pendeta setempat Vaclav Masek kepada koran Adevarul.
Ia menambahkan, selama 13 tahun melayani warga di Eibenthal, ia tidak pernah mendengar ada kasus pencurian.
Sementara wali kota Eibenthal, Victor Doscocil, mengatakan bahwa mereka mengenal satu sama lain.
Mereka besar dengan cara yang mereka tahu. Jika mereka butuh sesuatu dari orang lain, mereka tinggal bilang dan bukan mencurinya.
“Kami semua gembira dan kami tidak punya perilaku buruk,” tegas Victor Doscocil kepada Euronews. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Bukan Cuma Indah, Desa Ini Juga Bebas Pencuri Meski Tak Ada Kantor Polisi