Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Zhu Chenyi, seorang bocah 5 tahun asal Tiongkok, meninggal dunia usai melakukan pengobatan.
Bocah tersebut dikabarkan terserang virus ensefalitis atau infeksi jaringan otak yang disebabkan oleh virus.
Seorang perawat diduga telah memberikan obat antibiotik pada anak tersebut.
Melansir dari South China Morning Post pada Selasa (22/10/2019), perawat itu telah diberhentikan bekerja.
Perawat di Tiongkok Timur tersebut diduga telah memberikan obat yang salah.
Bocah laki-laki malang itu akhirnya meninggal beberapa jam usai diberikan obat yang salah.
Awalnya, Zhu Chenyi yang mengalami demam tinggi dirawat di Rumah Sakit Rakyat Yixing di Yixing, Provinsi Jiangsu.
Pada bulan September bocah itu didiagnosis menderita infeksi jaringan otak dengan gejala psikotik.
Alih-alih memberinya obat untuk meringankan tekanan di otak seperti yang diresepkan dokter, perawat justru memberikan infus dengan antibiotik.
Ketika dokter memerintahkan pemindaian Computer Axial Tomography (CAT), Zhu tampak tidak nyaman dan menunjukkan adanya kelainan.
Pihak rumah sakit akhirnya menyarankan Zhu untuk segera dibawa ke Rumah Sakit Anak yang berafiliasi dengan Universitas Suzhou pada sore itu.
Namun sayang, saat perjalanan menuju rumah sakit, Zhu mengalami serangan jantung.
Meskipun ayahnya berhasil menyelamatkan kembali bocah itu dengan mengirimnya ke rumah sakit yang lebih dekat, namun sang anak hanya terselamatkan sementara.
Bocah itu dikabarkan meninggal pada malam harinya.
Investigasi awal yang dinyatakan dalam Komisi Kesehatan Yixing menyatakan bahwa 2 perawat yang bertugas tidak mengikuti prosedur dan memberikan obat yang salah.
Para perawat akhirnya dipecat dan staf rumah sakit lainnya diberikan sanksi setelah hasil penyelidikan akhir keluar.
Komisi kesehatan mengingatkan rumah sakit maupun klinik di seluruh kota untuk meninjau pengobatan mereka.
Selain diminta memperkuat pemeriksaan, pihak medis harus melakukan verifikasi ulang sebelum memberikan apapun ke pasien.
Sementara itu, Komisi juga mengatakan kepada Thepaper.cn bahwa pihak rumah sakit sedang melakukan mediasi dengan pihak keluarga.
Pihak keluarga menuntut rumah sakit dengan kasus malpraktik.
Mereka tidak puas dengan hasil pengobatan yang diberikan kepada anaknya.
Menurut laporan, keluarga mengaku bahwa rumah sakit hanya bertanggung jawab kecil untuk kematian anaknya.
Padahal Rumah Sakit Rakyat Yixing berada di peringkat teratas sistem rumah sakit umum Tiongkok.
Pihak keluarga tetap tidak setuju dengan hal tersebut.
(*)