Contohnya seperti di Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan beberapa tempat di pulau Jawa termasuk di Jakarta.
Saat ditanya alasannya, Igun mengaku memiliki kekhawatiran tersendiri jika nanti Nadiem Makarim resmi diangkat menjadi menteri.
Ia khawatir, Nadiem akan membuat peraturan yang menguntungkan perusahaan dan menomorduakan buruh dan pekerja.
Kegelisahaan itu muncul lataran Igun menilai, Nadiem Makarim telah menerapkan peraturan tersebut di perusahaannya sendiri, Gojek.
"Dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, hampir semua kantor Gojek didemo oleh para mitra driver karena belum bisa menyejahterakan mitra driver," lanjut Igun.
Oleh karena itu, Igun berharap Jokowi bisa mempertimbangkan keputusannya untuk mengangkat Nadiem Makarim menjadi menteri.
"Kami minta Presiden Jokowi mengkaji ulang lagi aspek sosial dan psikologi dari Gojek online.
"Karena masih banyak mitra driver yang melakukan perlawanan karena tidak sejahtera," pungkas Igun. (*)