Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Malam puncak Gelar Karya Film Pelajar (GKFP) 2019 akan digelar pada 28 Oktober 2019 di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, pukul 19.00 WIB dan disiarkan di stasiun televisi TVRI.
GKFP merupakan ajang kompetisi kreativitas tahunan dan pencarian bakat baru di industri film bagi pelajar.
Tahun ini, GKFP mengangkat tema 'Semangat Kebhinekaan Generasi Milenial' dalam kategori film fiksi dan film dokumenter bagi para pelajar.
Baca Juga: Terawang Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, Denny Darko: Tak Ada Lagi Getar Asmara
Aktor Reza Rahadian sekaligus Direktur GKFP 2019 mengungkapkan, saat roadshow, dirinya banyak mendapatkan keluh kesah dari para pelajar yang ingin berkarya tetapi tidak memiliki fasilitas mumpuni.
"Saya bilang 'Kalau kalian adanya handphone ya pakailah handphone. Handphone sekarang juga udah macam-macam kok. Kameranya juga udah cukup bagus. Kemudian kalian bisa memanfaatkan ruangan-ruangan di luar, dapat day light, dapat matahari langsung, dan ya nggak terlalu butuh untuk meminimalisir penggunaan lampu'," cerita Reza Rahadian menirukan dialognya kepada para pelajar saai itu, ditemui Grid.ID di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta Selatan, Selasa (22/10/2019).
Reza Rahadian pun menenangkan dan menyemangati para pelajar karena hal terpenting dalam kompetisi ini adalah ide, kreativitas, dan makna dari film.
"Buat saya, kalau ada ide tuangkan idenya bikin aja dulu. Hasil secara teknis seperti apa, itu tidak jadi prioritas buat para dewan juri menilai. Aduh kayaknya terlalu dini membicarakan hal seperti itu (sinematografi, pencahayaan) ke mereka," ungkap Reza Rahadian.
Setelah menyeleksi hingga muncul 10 finalis film yang akan melenggang ke malam puncak, Reza Rahadian dibuat takjub terhadap karya dan ide para pelajar tersebut.
"Saya udah nonton film-filmnya, dan buat saya ada yang berbicara tentang kain, agak luar biasa, saya juga amaze. Wah anak-anak muda ini mampu membuat sebuah karya film, ada yang berbicara tentang kain, ada yang berbicara tentang ibunya, ada yang berbicara tentang ras tertentu, ada yang bicara tentang perbedaan yang terjadi dalam sebuah kelas, bullying. Buat saya, itu luar biasa sih kreatif sekali, dan eksekusinya juga nggak sembarangan," ungkap Reza Rahadian.