Oleh karena itu, orangtua Mahfud MD sempat berharap anaknya bisa menjadi seorang guru agama.
Meski kegiatan semasa kecilnya padat hingga kesulitan tidur, Mahfud MD justru merasa senang.
"Penuh kegiatan tapi asyik, karena kumpul dengan anak-anak sekampung.
"Misalnya malam tidur di surau, nanti subuh sudah dibangunkan, 'yuk salat', habis itu mandi," imbuhnya.
Namun ada cerita pilu di balik kebahagiannya itu.
Selama duduk di bangku SD, Mahfud MD harus ikhlas berangkat sekolah tanpa memakai alas kaki alias nyeker.
"Enggak pakai sepatu, pakai ceker saja," ujarnya singkat.
Namun, perjuangannya saat SD itu tak sia-sia.