Grid.ID - Seorang bocah 3 tahun asal Ciamis Jawa Barat, Alvin Putra Syamsubahri, tewas akibat dianiaya ayah tirinya sendiri, Asep Doni (25).
Alvin Putra Syamsubahri tewas setelah dipukuli berkali-kali oleh Asep Doni di Gunungcupu. Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis pada Senin (21/10/2019) lalu.
Awalnya, pihak keluarga mengira korban meninggal dunia karena terlibat kecelakaan bersama ayah tirinya, Asep Doni.
Mengutip Tribun Jabar, Kasatreskrim Polres Ciamis AKP Risqi Akbar menyebut pelaku bercerita kepada keluarga jika korban tewas karena terjatuh dari motor.
Pihak keluarga mulai curiga dengan keterangan pelaku setelah menemukan luka lebam di tubuh korban ketika memandikan jenazah pada Senin siang.
"Bapak kandung korban, minta jenazah korban di autopsi.
"Waktu akan dimakamkan Senin siang itu pelaku ada di rumah duka di Tasikmalaya.
"Siang itu juga pelaku diamankan. Pelaku mengakui perbuatannya,” ungkap Riski.
Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengaku jika telah memukuli korban berkali-kali di perut dan kepala korban.
Pelaku geram lantaran anak tirinya itu tak kunjung berhenti menangis meski sedang dalam perjalanan menuju rumah neneknya.
Dipengaruhi ciu yang diminumnya sepulang kerja, pelaku dengan tega memukuli korban hingga tewas di pinggir jalan.
Kepergian korban yang begitu tragis tersebut membuat ibu kandungnya, Yesi Mulyasari (26) begitu terpukul.
Yesi belakangan ini terlihat sering melamun setiap kali mengingat putra tercintanya tewas di tangan suami ketiganya, Asep Doni.
Yesi tak percaya, anaknya yang tak memiliki riwayat penyakit apapun tiba-tiba meninggal dunia saat diantar Asep Doni ke rumah nenek korban.
"Dia (korban) sehat, tidak sedang sakit apa-apa," ucap Yesi.
Saat menceritakan detik-detik terakhir korban, Yesi teringat dengan kata-kata yang diucap anaknya sebelum pergi bersama pelaku pada Senin dini Hari, sekitar pukul 00.17 WIB.
"Setelah naik motor dia bilang, 'dadah Mamah, dadah Caca (kakak perempuan korban), Alvin ke rumah nenek dulu'," ujar Yesi lirih, mengulang kembali kata-kata terakhir anaknya.
Saat mendengar kabar jika anaknya dibawa ke puskesmas, Yesi langsung jatuh lemas.
"Saat saya menyusul ke rumah neneknya, di jalan saya diberitahu warga Alvin ada di puskesmas.
"Saat dilihat, dia sudah lemas, tidak bisa bicara, terpasang infusan, selang oksigen," kata Yesi yang kini tengah hamil 6 bulan hasil pernikahannya dengan pelaku.
Menurut pengakuan Yesi, pelaku memang suka berbuat kasar saat mabuk.
Putranya, Alvin, selalu menjadi sasaran amukan pelaku.
"Saya minta pelaku dihukum seberat-beratnya," tutup Yesi.
(*)