Find Us On Social Media :

Larang Kata Merdeka hingga Masih Berbahasa Belanda, Berikut 5 Fakta Sejarah Sumpah Pemuda yang Diperingati Tiap 28 Oktober

By Novita Desy Prasetyowati, Kamis, 24 Oktober 2019 | 15:58 WIB

Larang Kata Merdeka hingga Masih Berbahasa Belanda, Berikut 5 Fakta Sejarah Sumpah Pemuda yang Diperingati Tiap 28 Oktober

Baca Juga: Link Live Streaming Timnas U-19 Indonesia vs Jepang Piala Asia 2018, Hari Sumpah Pemuda Jadi Momentum Semangat Skuat Garuda!

Para peserta Kongres Pemuda II berasal dari berbagai organisasi pemuda yang ada pada waktu itu, di antaranya Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Sekar Rukun, Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia (PPPI), dan Pemuda Kaum Betawi.

Dari sekian banyak pemuda, tercatat hanya ada 6 pemudi yang ikut serta pada peristiwa bersejarah itu.

Enak pemudi tersebut antara lain Dien Patow, Emma Poeradiredjo, Jo Tumbuan, Nona Tumbel, Poernamawoelan, dan Siti Sundari.

2. Istilah Sumpah Pemuda Baru Berlaku 31 Tahun Setelah Kongres Pemuda II

Baca Juga: Pesan Haru Ashanty untuk Putranya, Arsya Hermansyah yang Rayakan Ulang Tahun pada Hari Sumpah Pemuda

Kongres Pemuda II yang dilaksanakan pada 27-28 Oktober 1928 belum menggunakan istilah Sumpah Pemuda.

Pada saat itu, istilah yang digunakan adalah deklarasi pemuda.

Dilansir dari laman Tribun Manado, ikrar Sumpah Pemuda yang dibacakan dalam Kongres Pemuda II dirumuskan oleh Muhammad Yamin.

Sekretaris sekaligus perumus tunggal dari naskah Sumpah Pemuda, Muh Yamin tak memiliki sebutan atau judul seperti yang kita kenal sekarang.

Baca Juga: Sejarah Hari Sumpah Pemuda: Kata Merdeka Sempat Tak Boleh Disebutkan dalam Kongres Pemuda II 28 Oktober 1928

Pasalnya, istilah Sumpah Pemuda baru diberlakukan sejak tahun 1959 dengan dikeluarkannya Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959 yang menetapkan Hari Sumpah Pemuda sebagai Hari Nasional.