Laporan Wartawan Grid.ID, Anggerhana Denni
Grid.ID - Guru merupakan seorang pahlawan tanpa tanda jasa.
Berat tugas yang harus dipikul, mencerdaskan anak bangsa.
Sayang sekali, sepertinya di negara Indonesia, kesejahteraan guru belum sepenuhnya merata.
Salah satu nasib menyedihkan dialami oleh seorang bapak-bapak pensiunan guru Sekolah Dasar.
Dilansir Grid.ID dari akun instagram @kajiansemangat, diketahui bapak tua itu telah meminjam uang sebanyak Rp 80 juta di 'Bank Plecit' atau lintah darat.
Setiap bulan, selama 5 tahun ia harus membayar angsuran sebanyak Rp 3,5 juta.
Total yang harus dibayar adalah Rp 210 juta.
Artinya, bapak mantan PNS golongan 4B ini harus membayar bunga sebanyak Rp 130 juta.
Sedangkan gaji pokok yang diterimanya sebagai pensiunan adalah Rp 3.904.200 setiap bulan.
Dari nominal itu, setiap bulannya, ia hanya bisa mendapat sisa uang Rp 395.000 setelah dipotong untuk membayar lintah darat.
Setiap awal bulan, tepat pukul 12 malam, bapak ini mengayuh sepeda tuanya menuju kantor lembaga keuangan untuk mengambil uang pensiunan.
Dia harus rela berangkat pukul 12 malam karena ia harus menempuh jarak 17 km.
Kenapa harus tengah malam karena pada pukul 4 pagi, antrian sudah mengular.
Bapak tersebut mengaku menyesal telah meminjam uang di bank.
Ia menjadikan apa yang dialaminya ini sebagai sebuah pelajaran yang tak akan diulanginya lagi.
Unggahan video ini mengundang empati dari banyak netizen.
"Semoga ada yg mau menolong bapak ini setelah banyak yg menonton video itu aamiin" tulis akun @lusilawaty24.
(BACA: Kasihan! Warga Batu Donor Ginjal Demi Bayar Hutang Rp 350 Juta, Malah Jadinya Seperti Ini)
"Astagfirullah, semoga selalu diberi kesehatan utk bpknya, semoga anak beliau juga bsa mringkan bpk trsbt, dan smga ada yg trketuk hatinya dgn ikhlas mmbtu sang bapak, amin." timpal akun @murdianahalim.
"Ini yang kebangetan Bank nya.. bapak nya Kepepet jadi utang... Semoga anak2nya ga lupa perjuangan bapak nya" tambah akun @ainulib.
"Itu kasian bgt pak gurunya, utk mas mas narasumbernya open donasi?" tanya akun @juliana_pratiwi.
Semoga kisah ini juga jadi pelajaran untuk kita semua ya. (*)