Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Suasana duka menyelimuti segenap keluarga SMP Budhaya 3 Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (26/10/2019).
Sebanyak 5 siswanya dikabarkan tewas saat mengikuti study tour di Kawasan Wisata Adat Baduy, Kabupaten Lebak, Banten, pada Jumat (25/10/2019) lalu.
Kelima korban diketahui tewas tenggelam di Sungai Ciujung, Kampung Gajeboh, Baduy Luar, yang memang terlarang.
Melansir Kompas.com, Wakapolsek Lebak Kompol Wendy Andrianto mengatakan 5 korban tersebut yakni, Malvin Reizen Alvino, Moses Imanuel Baskoro, Sharul Ramadhan, Paskaleo Anesho Telaumbanua, dan Arthur Immanuel Rumahorboro.
Kelima jenazah itu pun kini sudah dibawa keluarganya masing-masing setelah menjalani autopsi di RSUD dr Adjidarmo Rangkasbitung.
Kecuali jenazah Malvin Reizen Alvino (12) yang masih terbaring di aula SMP Budhaya 3.
Teman, saudara, guru, dan orangtua murid lainnya tampak masih berdatangan ke sekolah itu hingga Sabtu siang untuk melayat.
Ibunda Malvin tak kuat menahan tangis saat melihat jenazah anaknya yang sudah berada dalam peti.
Ayah Malvin, Ahmad Nur Cholis, tampak menahan tangisnya saat mendampingi sang istri.
Baca Juga: Hilang Selama 17 Hari, PNS Kementerian PU Ditemukan Tewas Dicor, Pelaku adalah Teman Dekat Korban!
Dilansir Grid.ID dari Kompas, ia mengaku tak ada firasat apapun atau tanda akan ada sesuatu yang menimpa anaknya.
"Malah dia sempat pamitan, dibekelin jajanan sama mamanya ya. Seperti pada umumnya kalau anak mau wisata lah," ungkap Ahmad.
Malvin pun sempat diantar sang ibunda saat hendak berangkat study tour pada Jumat lalu.
"Ya seperti biasa cium tangan, mamahnya bilang 'hati-hati nak jangan bandel-bandel ya di sana,' lalu berangkat lah naik bus," ungkap Ahmad.
Namun bagai disambar petir di siang bolong, pada hari itu juga ia dan istrinya mendapat kabar bahwa anak bungsunya itu telah tiada.
Ahmad, istri, dan anak pertamanya langsung menuju RSUD dr Adjidarmo Rangkasbitung, Banten, untuk melihat keadaan Malvin.
"Di situ saya cek anak saya ternyata ada. Ini anak saya, ibunya langsung nangis," kata dia.
Seperti yang diberitakan Tribun Jakarta sebelumnya, kabar meninggalnya 5 siswa SMP Budhaya 3 sempat menghebohkan para orangtua dan wali murid.
Pada Jumat (25/10/2019) malam mereka berbondong-bondong memadati sekolah untuk menunggu kepulangan anaknya masing-masing.
Salah satunya adalah Jhonny Napitupulu (45) yang menunggu kepulangan anaknya, Fransiska (14).
"Memang di jadwalnya itu study tour berangkatnya pagi pulangnya malam. Makanya ini saya mau jemput," kata Jhonny.
Meski anaknya itu telah dikabarkan selamat dari musibah itu, namun Jhonny mengaku masih dirundung kecemasan.
Apalagi saat dihubungi, anaknya terdengar ketakutan.
"Saya ditelpon anak saya, dia gemeteran pas nyeritain. Katanya ada anak sekolah meninggal 5 orang," ungkapnya.
"Istri saya langsung nangis, puji Tuhan anak saya tidak apa-apa," katanya lebih lanjut.
(*)