Laporan Wartawan Grid.ID, Anggerhana Denni
Grid.ID - Kekerasan sepertinya masih menjadi kebiasaan yang dilakukan oleh kebanyakan orang Indonesia.
Biasanya orang akan melakukan tindak kekerasan atas dasar emosi seperti amarah meledak-ledak yang tak bisa dibendung.
Pelaku kekerasan cenderung memilih melakukan tindakan main hakim sendiri.
Meskipun sebenarnya, mereka tahu bahwa ada pihak berwenang yang lebih berhak menghakimi.
(BACA: Tertangkap Curi Kambing, Seorang Pemuda Tewas Dibakar Massa)
Salah satu kejadian kekerasan dengan main hakim sendiri kembali terjadi pada Rabu malam (21/2/2018) pukul 20:55 WITA.
Kali ini peristiwanya terjadi di daerah Petobo, kota Palu, Sulawesi Tengah.
Diduga melakukan aksi pencurian di salah satu rumah warga, dua orang siswa SMP dihakimi massa.
Dilansir Grid.ID dari akun @makassar_iinfo, diketahui bahwa di tempat kejadian tak ditemukan barang bukti atas apa yang telah dituduhkan.
Dari unggahan video di akun @makassar_iinfo terlihat kedua anak itu terkulai lemah di tanah dengan kondisi babak belur.
Bukannya langsung dibawa ke rumah sakit agar lekas ditangani medis, para warga malah menginterogasi kedua anak tersebut.
Seorang anak dengan lemas dan tak berdaya menjawab pertanyaan warga sedangkan yang satunya tidak merespon.
Belum diketahui bagaimana keadaan anak yang diam tak merespon itu.
Hingga pada akhirnya diketahui jika salah satu dari dua orang yang diduga pelaku pencurian itu meninggal dunia.
Sedangkan bocah yang satunya dalam kondisi kritis.
Dari unggahan akun @makassar_iinfo, diketahui banyak netizen yang mengkritik dan menghujat perlakuan warga kepada dua bocah tersebut.
Mereka menganggap bahwa warga tersebut tidak memiliki hati.
"Pada gak punya hati itu manusia. Ini jamannya hukum, hukum masih brlaku, perlu di tindak pidana itu yang mainhakim sendiri." tulis akun @fionaalida.
"Dsr manusia zmn skrg. . Ngaku manusia tp tngkh ya kyk setan. . Emg sto tuhan segampangya ambil nyawan org timpal akun @indahsm1808.
"Dan terjadi lagi lagi dan lagi. hp barang dll lbh berharga daripada nyawa manusia" kata akun @panoet_panoet.
(BACA: Mencoba Menculik Bayi Dari Orang Tuanya, Seorang Perempuan Paruh Baya Diamuk Massa)
Bagaimana pun juga kita tidak berhak melakukan main hakim sendiri.
Bagaimana jika kita sudah main hakim sendiri dan menimbulkan korban namun ternyata korbannya tidak bersalah?
Bukankah malah akan menimbulkan penyesalan?
Semoga kisah dua bocah SMP ini bisa menjadi pelajaran agar kita tidak lagi main hakim sendiri ya! (*)