Find Us On Social Media :

Kirim SMS Menyayat Hati Sebelum Hilang Kontak, Wanita Terduga Korban Kontainer 39 Mayat di Inggris: Bu, Aku Sekarat

By Mia Della Vita, Senin, 28 Oktober 2019 | 12:29 WIB

Pham Thi Tra My, perempuan asal Vietnam yang diduga termasuk di antara 39 korban tragedi truk kontainer Essex

Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita

Grid.ID - Pham Thi Tra My merupakan perempuan asal Vietnam yang diduga termasuk di antara 39 korban tragedi truk kontainer Essex, Inggris.

Pham Thi Tra My sempat mengirimkan pesan singkat yang menyayat hati kepada ibunya sebelum menghilang tanpa kabar.

Gadis berusia 26 itu diduga menuliskan pesan itu saat ia berada dalam truk kontainer yang tengah melaju dari Belgia ke Inggris pada Selasa (22/10/2019) malam.

Baca Juga: 17 Hari Dilaporkan Hilang, Mayat PNS Kementerian PU Palembang Ditemukan Dicor Semen Rekan Kerjanya Sendiri

"Maafkan aku Bu, jalanku ke luar negeri tidak berhasil."

"Bu, aku sangat mencintaimu dan Ayah!"

"Aku sekarat karena aku tidak bisa bernapas," bunyi pesan teks Pham Thi Tra My seperti yang dikutip Grid.ID dari Independent.co.uk, Senin (28/10/2019).

Pesan itu diterima oleh keluarga pukul 04.28 pagi pada Rabu (23/10/2019) waktu Vietnam.

Baca Juga: 39 Mayat di Temukan Berada di Dalam Truk Kontrainer : Jenazah Diduga Imigran

Di Inggris, itu berarti hari Selasa (22/10/2019) pukul 22.28 malam di mana truk tersebut sedang transit antara Zebrugge dan Purrfleet.

Sejak pesan tersebut terkirim, kabar dari Pham Thi Tra tak terdengar lagi.

Kemudian keesokan harinya, pihak berwenang di Inggris menemukan mayat 8 perempuan dan 31 pria dalam truk kontrainer di kawasan industri Grays.

Baca Juga: Tradisi Mengerikan di China, Mayat-mayat yang Mati dalam Kondisi Lajang Diambil untuk Dinikahkan

Awalnya, seluruh korban dilaporkan berkewarganegaraan Tiongkok.

Tapi pada Jumat (25/10/2019) malam, laporan kewarganegaraan korban tragedi truk kontainer Essex berkembang.

Rincian mengenai kemungkinan adanya korban yang berasal dari Vietnam muncul ketika polisi mengangkap orang yang diduga terlibat dalam kasus ini.

Baca Juga: 5 Kisah Mengerikan Pencurian Mayat yang Pernah Terjadi di Dunia, Salah Satunya Dipajang di Etalase Toko Daging!

Pham Thi Tra My disebutkan berangkat ke Tiongkok untuk memulai perjalanannya ke Inggris dengan harapan memiliki kehidupan yang lebih baik.

Pham diyakini membayar penyelundup manusia hingga senilai 30 ribu poundsterling untuk masuk ke Inggris secara ilegal.

Ayahnya, Pham Van Thin, mengatakan kepada Sky News bahwa dia dan anggota keluarga lainnya telah mendesaknya untuk tidak pergi.

Baca Juga: Terlampau Nekat, 2 Remaja Pria Bongkar Kuburan Nenek 84 Tahun dan Perkosa Mayatnya Bergiliran

"Kami mencoba untuk berbicara padanya karena itu perjalanan yang sangat sulit untuknya sebagai perempuan."

"Tetapi ia berkata, 'Jika aku tidak pergi, keluarga akan tinggal dalam situasi sulit karena utang besar'."

"Jadi ia mengambil risiko dan memutuskan untuk pergi dan kami harus setuju," ujar ayahnya dikutip dari Metro.uk.

Baca Juga: Keluar Bau Busuk Selama Berhari-hari Hingga Dikira Ada Mayat, Warga Terkejut Temukan Ini dari Apartemen Kosong

Kini, Van Thin menyesal telah membiarkan puteri tercinta pergi.

"Jika aku tahu dia akan menempuh rute ini, aku tidak akan membiarkannya pergi," sambungnya.

Lebih dari 20 korban diperkirakan berasal dari Vietnam.

Baca Juga: Terbungkus Karung dan Membusuk di Saluran Irigasi, Mayat Wanita Hamil Ini Ternyata Adalah Istri Siri Anggota TNI!

Semua telah dipindahkan ke Rumah Sakit Broomfield di Chelmsford untuk pemeriksaan.

Penyelidik masih akan menyaring lebih dari 500 lembar bukti, termasuk ponsel untuk mengetahui apa yang menyebabkan tragedi itu.

Di Belgia, polisi sedang memburu pengemudi yang mengantarkan trailer ke Zeebrugge, pelabuhan yang dilewati sebelum tiba di Inggris.

Baca Juga: Sempat Hebohkan Dunia Maya dan Warga Cianjur, Misteri Penemuan Mayat Tanpa Kepala Perlahan Mulai Terungkap, Polisi: Korban Warga Bandung!

Hingga kini, belum ada informasi lebih detail mengenai tragedi ini, termasuk kapan para korban memasuki trailer tersebut.

(*)