Find Us On Social Media :

Kisah Tsunami Banten Difilmkan, Ifan Seventeen Akui Tak Sadar Sudah Diikuti Kameramen Film Sejak Sebulan Setelah Kejadian

By Rangga Gani Satrio, Selasa, 29 Oktober 2019 | 15:55 WIB

Ifan Seventeen saat ditemui tim Grid.ID di kawasan Tebet, Jakarta Selatan pada Selasa (29/10/2019).

Laporan Wartawan Grid.ID, Rangga Gani Satrio

Grid.ID - Peristiwa tsunami Banten yang terjadi pada 22 Desember 2019 lalu menelan banyak korban jiwa.

Salah satunya menimpa personil band Seventeen yamg saat itu sedang manggung dan hanya menyisakan Ifan Seventeen sang vokalis.

Tiga personel band Seventeen yaitu Bani, Herman, dan Andi serta istri Ifan Seventeen, Dylan Sahara tewas akibat bencana tersebut.

 Baca Juga: Ratusan Kali Disuruh Mati oleh Pacar Sendiri, Pria Ini Putuskan Bunuh Diri di Acara Wisuda yang Dihadiri Orangtuanya

Kisah yang terjadi saat kejadian itu akan diangkat menjadi film dokumenter berjudul Kemarin yang juga diperankan oleh vokalis Ifan Seventeen.

Ifan Seventeen mengaku, duka yang dirasakan pasca peristiwa itu sulit untuk dilupakan.

"Ya pastilah (sedih). Sedihnya pasti," kata Ifan Seventeen saat ditemui tim Grid.ID di kawasan Tebet, Jakarta Selatan pada Selasa (29/10/2019).

 Baca Juga: Viral Seorang Gadis Remaja Diikat Serta Dipukuli oleh Kepala Desa dan Warganya karena Dituduh Mencuri Cincin

Ternyata pada 13 Desember 2018, band Seventeen beserta manajemennya sudah memiliki rencana untuk membuat film dokumenter tentang mereka.

Namun sayang, bencana tsunami Banten lebih dulu memisahkan Ifan Seventeen dengan tiga personel lainnya.

"Gue nggak merasa bikin film sebenarnya. Tapi difilmkan ya. Karena dokumenter gitu ya. Kayak nggak percaya sih. Maksudnya hard to believe gitu," ucap Ifan.

"Kok yang di-filmin yang anak-anaknya (personel) udah nggak ada. Temen-temenku, sahabat-sahabatku. Saudara-saudaraku," sambungnya.

 Baca Juga: Batu Kerikil Kecil yang Terselip di Mobil Jangan Diabaikan, Bisa Berbahaya Bagi Kendaraan

Ifan Seventeen menambahkan, dalam waktu lima bulan pihaknya menerima tawaran atas film tersebut.

Malah ia awalnya tidak sadar setelah kembali dari Ponorogo, Jawa Timur untuk mengurus pemakaman sang istri ada beberapa kamera yang selalu mengikutinya.

"Karena proses syuting itu sendiri, itu kameraman dan tim yang ngikutin aku tuh sebenarnya udah dari sebulan kejadian. Jadi aku sebenarnya juga belum tahu buat apa," kata Ifan.

"Buat film yang akan tayang di bioskopkah atau hanya hanya akan jadi dokumentasi pribadi kah. Dan kita juga belum ngobrol secara pastinya," pungkasnya. (?)