Kesaksian Palsu
Saat itu yang menemukan jasad Fani pertama kali adalah bibi dan adik dari suami Fani.
Mereka berdua pun mendatangi kediaman Fani atas perintah Rendi yang mengaku panik karena istrinya itu tidak dapat dihubungi.
Rendi yang saat itu sedang berada di luar rumah mengabari adiknya, Renda, dan bibinya, Sri Hartatik, supaya mendatangi rumahnya.
Kepada Renda, Rendi memberitahu jika kunci rumahnya ada jadi satu ikatan dengan kunci sepeda motor yang kala itu masih tertancap di sepeda motor.
Baca Juga: Sempat Memutuskan Berhenti dari Dunia Hiburan, Ifan Seventeen Bakal Bermusik Lagi?
Motornya itu pun dia tinggalkan di rumah orangtuanya di Dusun Tempuran, Desa Kawangrejo, Kecamatan Mumbulsari.
Sri dan Renda pun kemudian masuk ke dalam kamar Fani. Awalnya mereka mengira Fani sedang terbaring tidur dengan sebuah boneka beruang biru berada di atasnya.
Namun, saat dibukanya boneka itu, kaget bukan kepalang mereka ketika mendapati ada pisau yang menancap di perut Fani hingga mengakibatkan tubuhnya bersimbah darah.
Pelaku adalah sang Suami