Merasa curiga, akhirnya ia memberitahu para warga kos yang lain.
"Putra Ayudiah terus menerus menangis," ujar Kapolsek Tegalsari Kompol Rendy Surya Aditama.
Karena tak ada respon yang di berikan Ayudiah, Chusnul akhirnya meminta bantuan para warga untuk membuka paksa pintu kos yang ditempati Ayudiah.
Para warga akhirnya membuka paksa melalui jendela kamar Ayudiah.
Berhasil membuka pintu Jendela, warga terkejut mengetahui kondisi Ayudiah sudah tak bernyawa.
Sementara sang putra terlihat berada di sampingnya dan terus menangis.
Melansir kesaksian yang diberikan para warga, Ayudiah diketahui telah memiliki suami.
Namun, sudah lama tidak terlihat di kost yang mereka tinggali.
"Para tetangga juga sering melihat Ayudiah kerap mengeluh sesak napas," ungkap Rendy.
Baca Juga: Syuting di Hutan, Kelopak Mata Deva Mahenra Tersangkut Duri Hingga Perlu Dirobek
Melansir dari Tribunnews Mataram, kini Jenazah Ayudiah langsung dibawa ke RSU dr Soetomo Surabaya.
Namun polisi tidak dapat memberikan keterangan penyebab pasti yang menyebabkan Ayudiah meninggal.
Sebab keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi.
"Keluarganya menolak diotopsi sehingga tidak diketahui pasti apa penyakitnya," ungkap Rendy.
(*)