Laporan Wartawan Grid.ID, Corry Wenas Samosir
Grid.ID - Selain disibukkan dengan dunia entertainment, rupanya Happy Salma juga menekuni bisnis perhiasan.
Berbeda dengan perhiasan lain, Happy Salma mengaku perhiasannya memiliki desain dan filosofi tersendiri.
Desain perhiasan Happy Salma terinspirasi dari kecintaannya terhadap budaya Indonesia.
Baca Juga: Di Tengah Maraknya Bahasa Zaman Now, Happy Salma Persembahkan Pementasan Nyanyi Sunyi Revolusi
"Inspirasi perhiasannya datang dari berbagai sejarah dan mitos-mitos yang ada di Indonesia. Dengan menyematkan unsur budaya," ujar Happy Salma saat Grid.ID temui di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2019).
Sebagai penerus regenerasi, Happy merasa perlu menurunkan warisan perkawinan antara seni, kekuatan tangan pengrajin, dan integritas kualitas.
Hal ini agar dapat menciptakan suatu produk yang berpotensi.
Baca Juga: Pasca Peristiwa Lion Air JT 610, Happy Salma Jadi Selektif Pilih Maskapai
"Nenek moyang kita sudah meninggalkan ilmu luar bisa yaitu membuat perhiasan. Itu kan enggak ada sekolahnya ya. Itu teknik. Sudah gitu turun temurun".
"Kita sebagai generasi muda, menginovasikan yang lama menjadi yang baru dengan cara masa kini," ungkap Happy Salma.
Gerai toko perhiasannya, Tulola, belum lama ini diluncurkan di Plaza Indonesia, Jakarta.
Baca Juga: Cerita Happy Salma Soal Mahkota Buatannya untuk Pernikahan Maia Estianty
Nah, ia bersama rekannya membuat desain perhiasan dari salah satu buku sastra Pramoedya Ananta Toer.
Menurutnya, perhiasan tersebut memiliki nilai tersendiri dalam proses desain dan konstruksinya.
"Ini ide dari buku sastra dari kekayaan Indonesia juga kemudian diterjemahkan ke dalam desain".
"Kata-kata yang ada di dialog Minke Bumi Manusia (karya) Pramoedya Ananta Toer. Orang harus menanggung tanggung jawabnya. Yang dipakai Frank (teman bisnis Happy) digergaji satu persatu kata-katanya yang Bumi Manusia itu," tuturnya.
(*)