Find Us On Social Media :

Perankan Polwan, Prisia Nasution Akui Sudah Tidak Asing dengan Tembakan

By Rangga Gani Satrio, Kamis, 31 Oktober 2019 | 09:48 WIB

Prisia Nasution dalam jumpa pers di kawasan Epicentrum.

"Jadi mungkin yang harus dilakukan adalah bagaimana caranya senatural mungkin emang dia itu dari Akpol (Akademi Polisi)," ucap Prisia Nasution.

Baca Juga: Penuh Haru, Betrand Peto Menangis saat Nyanyikan Lagu 'Titip Rindu untuk Ayah' di Depan Ruben Onsu

Kendati demikian, Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Mohammad Iqbal mengatakan bahwa isu perdagangan manusia bukan hanya sering dilakukan di Tanah Air.

Pasalnya tak sedikit pelanggaran hukum itu juga dilakukan di luar negeri.

"Isu ini sudah jadi isu internasional bukan lagi nasional. Dan jarang sekali film Indonesia mengangkat isu ini," ucap Iqbal dalam kesempatan yang sama.

Baca Juga: Belikan Mobil Miliaran Rupiah untuk Fairuz A Rafiq, Sonny Septian : Rezeki Suami Berasal dari Doa Istri Solehah

Film ini berkisah tentang Annisa (Prisia Nasution) perwira muda yang harus berbagi waktu antara keluarga dan tugasnya.

Sementara, Jakarta sedang diteror kasus penculikan anak-anak.

Beberapa korban bahkan ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.

Annisa selaku anggota Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara ditugaskan untuk mengusut kasus itu.

Dilema kuat pun dirasakan Annisa ketika adik satu-satunya diculik sindikat penculikan.

Film berdurasi 90 menit ini juga dimainkan oleh Yama Carlos (Kompol Angga), Lian Firman (Iptu Aryo), Shenina Cinnamon (Dinda), dan masih banyak lagi.

Dijadwalkan, film ini tayang pada 7 November 2019 di seluruh bioskop Indonesia. (*)