Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Dana Anggaran Dinas DKI Jakarta lagi-lagi menyorot perhatian publik.
Temuan dana yang mencapai miliaran rupiah kembali ditemukan setelah sebelumnya ada pada lem Aibon yang mencapai 82,8 miliar.
Kini Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan juga menyoroti temuan yang tak kalah mengejutkan.
Melansir dari Kompas pada Kamis (31/10/2019), Anies Baswedan menegur jajarannya terkait anggaran belanja alat tulis kantor yang diusulkan dalam rancangan KUA-PPAS 2020.
Teguran Anies disampaikan saat memberikan arahan dalam pembahasan rancangan KUA-PPAS 2020.
Teguran tersebut sebagaimana dapat disaksikan dalam kanal Youtube Pemprov DKI Jakarta.
Anies secara terang-terangan menampilkan bagaimana dana anggaran itu berjalan dan bagaimana perputarannya.
Setelah memberikan banyak penjelasan, Anies Baswedan menunjukkan beberapa rincianan dana yang cukup mengejutkan.
Di mana anggaran dana Alat Tulis Kantor yang tadinya 349 miliar pada tahun ini, di tahun 2020 menjadi sekitar 1,6 triliun.
Sementara itu untuk perinciannya Anies menyoroti Ballpoint menempati anggaran paling tinggi.
"Ballpoint mencapai 635 miliar bapak ibu sekalian," ujar Anies.
"Mau contoh, di ruangan ini saya punya 3 leser pointer. masih mau belanja lagi? Dimana-mana ini ada. saya tanya yang bikin siapa? Bapak Ibu kirimkan uang itu kemana? " tanya Anies.
"Kirimkan saja uang itu ke pabrik-pabrik itu. Lalu kita bilang, 'iya kami menghadirkan keadilan sosial'," ujar Anies dengan nada tegas.
"Ini baru di ruangan ini nih, belum nanti di kantong-kantong kita semua. Stop doing this," tambahnya dengan nada tegas.
Anies juga menyoroti beberapa komponen ATK yang tak kalah masuk akal.
Adanya anggaran pengandaan kertas F4, A4 dan Folio yang mencapai 213 miliar.
tak hanya itu pengadaan tinta printer hingga 407 miliar.
Dan beberapa komponen lain yang ditunjukkan Anies dengan total nilai miliaran.
"What is going on, Bapak dan ibuk sekalian? Apa yang sedang terjadi ini?" tanya Gubernur DKI heran.
Baca Juga: Kenakan Sport Bra Seksi, Yuni Shara Unjuk Tubuh Kencang di Usia 40-an Saat Yoga
Anies Baswedan kemudian membandingkan dengan pengalamannya ketka bekerja di mancanegara.
Ia menerangkan bahwa alat tulis kantor merupakan tanggung jawab pribadi, karena perlengkapnya itu wajib bagi pegawai.
Anies pun tak habis pikir dengan obesitas anggaran belanja ATK yang mencapai miliaran hingga total triliunan rupiah.
"Ini dahsyat, Bapak/Ibu, Penghapus Rp 31 miliar, coba. Ini kalkulator, memang tahun ini enggak punya kalkulator gitu, (sampai) kita mau belanja Rp 31 miliar (untuk) kalkulator?" ungkapnya.
Gubernur DKI tersebut mengaku sadar bahwa potensi anggaran irasional macam itu bisa lolos karena tidak disisir secara detail.
"Yang meloloskan siapa Gubernur DKI Jakarta," ungkap Anies dengan menunjuk diri sendiri.
Baca Juga: Aduhai Pangling! Momo Geisha Tampil Beda dengan Sanggul Dilengkapi Bunga Melati ala Wanita Jawa
"Kita semua meloloskan, oleh karena itu kita petani satu-satu ini," tambahnya.
Anies Baswedan juga mengingatkan kembali secara serius untuk memikirkan tujuan dari dana itu untuk apa.
"Hubungan dengan keadilan sosial di dalam konteks ini apa?" ujarnya.
(*)