Christina diduga menghitung penarikan selanjutnya untuk memaksimalkan berapa banyak uang yang keliru dapat dikeluarkan.
Penarikan uang yang dilakukan Christina terjadi pada 13 Januari sampai 17 Januari 2018 dan sebagian besar dilakukan di tengah malam.
Dalam tuntutannya, pihak bank juga menulis keterlibatan ibu Christina yang bernama Christy Ochoa.
Christy disebut dalam tuntutan karena ia mengantarkan putrinya ke ATM.
"Pertama kalinya ATM mengeluarkan lebih banyak uang daripada apa yang seharusnya terjadi ... Christina dan Christy memiliki kewajiban untuk mengembalikan kelebihan dana ke bank," tulis gugatan tersebut.
Mereka diduga memanfaatkan situasi tersebut dengan melakukan serangkaian penarikan terstruktur lebih dari lima puluh kali.
(BACA: Video Viral Drum Penuh Terisi Uang Koin, Saat Hendak Ditukarkan, Pihak Bank Beri Satu Syarat)
Pihak Christy dan Christina telah membantah melakukan kesalahan.
Bank menyimpan uang yang tersisa di rekening giro Christina Ochoa setelah penarikan ATM untuk menutup beberapa kerugian tersebut.
Pihak bank juga berencana menyita dua mobil yang dibeli Christina pada saat ATM itu tidak bekerja dengan benar.
Bank menduga uang muka pembelian mobil sebesar $3.000 (sekitar Rp 41 juta) yang semuanya terdiri dari pecahan uang seratus dolar, telah ditarik dari ATM rusak itu. (*)