"Teman-teman, tetangga, semua berhenti berbicara padaku. Tidak ada yang mau memberiku pekerjaan."
"Yang terburuk adalah ketika beberapa tahun yang lalu ketika saya mengunjungi kedai teh di lingkungan itu. Mereka yang dulu teman-teman saya sejak kecil, tidak mau berbicara dengan saya."
"Mereka akan pergi ketika mereka melihat saya datang."
"Terakhir, pemilik kedai teh menemui saya dan mengatakan bahwa karena saya bisnisnya semakin terpengaruh. Jadi, saya tidak boleh datang ke sana lagi."
Karena berbagai penghinaan dari keluarga, tetangga, dan teman-teman, memaksa Ali untuk akhirnya meninggalkan kota.
Dia mulai mencari pekerjaan baru.
Baca Juga: Kisah Nastasia Urbano, Model Terkenal dengan Bayaran 1 Juta Dolar yang Kini Hidup Menggelandang
Akhirnya, dia menerima telepon dari sepupunya yang tinggal di sebuah desa kecil di kota Nawabshah.
"Saya pergi ke tempat sepupu saya dan bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumahnya."
"Dia berbicara dengan beberapa orang tentang saya tetapi tidak ada yang mau mempekerjakan saya."
"Untungnya, empat bulan lalu saya mendapat pekerjaan untuk merawat 30 ekor kambing dengan gaji bulanan sebesar 16 poundsterling (Rp280 ribu)."
"Dengan bantuan sepupuku, saya terkadang juga mendapat kesempatan untuk bekerja sebagai buruh dengan upah 2 poundsterling (Rp3.500) sehari."