Namun mesti kerap mendapatkan bisikan-bisikan seperti itu, Brigadir Rusmanto mengaku tidak pernah menggubrisnya selama 12 tahun lamanya.
Hingga pada akhirnya ketika Yayasan Tapak Karuhun Nusantara berkunjung ke Kabupaten Indramayu dalam rangka meneliti makam kuno di Kecamatan Sindang, ia memberanikan diri untuk menyampaikan pesan yang diterimanya dari biksu tersebut.
"Momennya kan pas, ya sudah saya sampaikan. Awalnya mereka juga tidak percaya lalu saya tunjukan langsung saja," ujarnya.
Saat itu pun, Brigadir Rusmanto mengaku tidak mengetahui pasti apa yang ada di sana.
Ia hanya sekedar mengetahui lokasi penemuan itu atas petunjuk dari sang biksu gaib yang ditemuinya.
Ia hanya diberi petunjuk mengenai dua kecamatan yang menjadi titik penemuan yaiu Kecamatan Juntinyuat dan Kecamatan Karangampel.
Baca Juga: Fero Walandouw Unggah Foto di Candi Borobudur, Kolom Komentarnya Diserbu Fans Super Junior!
Biksu-biksu gaib itu juga memberikan ciri-ciri dengan adanya bebatuan yang pada permukannya terdapat tapak kaki anjing yang persis sama seperti di Candi Bojong Menje, Karawang.
Sementara itu, untuk memastikan kebenaran dari situs bersejarah ini, pihaknya mengundang Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Indramayu untuk menilai batu bata yang memiliki ukuran tidak lazim ini.
Bagaimana tidak, batu-batu tersebut diketahui memiliki panjang 35 sentimeter, lebar 20 sentimeter, dan ketebalannya mencapai 8 hingga 10 sentimeter.