Find Us On Social Media :

Mengaku Mendapat Bisikan dari Sosok Biksu Gaib, Brigadir Rusmanto Temukan Batu Bata Kuno Peninggalan Candi Hindu-Budha di Indramayu

By Arif Budhi Suryanto, Minggu, 3 November 2019 | 17:13 WIB

Brigadir Rusmanto saat menunjukkan lokasi penemuan batu bata kuno di sebuah lahan perkebunan di Blok Dingkel, Desa Sambimaya, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Senin (28/10/2019).

Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto

Grid.ID - Puluhan batu bata kuno beragam ukuran ditemukan oleh salah seorang anggota Polsek Lelea, Brigadir Rusmanto, pada Jumat (25/10/2019).

Batu bata yang diduga kuat sebagai struktur Bangunan Candi Hindu-Budha pada masa sebelum penyebaran agama Islam di Indramayu itu ditemukan di Desa Sambimaya, Kecamatan Juntinyuat.

Bebatuan itu ditemukan Brigadir Rusmanto atas arahan dari seorang sosok biksu gaib yang sering ditemuinya sejak tahun 2007 silam.

Baca Juga: Viral Berita Bohong Mengenai Nagita Slavina, Raffi Ahmad: Saya Tidak Akan Diam

"Sudah sering sekali, saya juga tidak kenal tapi pakaiannya itu seperti biksu pada umumnya," ungkapnya seperti Grid.ID kutip dari Tribun Jabar.

Ada beberapa biksu gaib yang datang menemuinya, biksu-biksu itu terkadang menemuinya beramai-ramai namun juga kadang sendiri.

Ia menjelaskan kalau sosok biksu gaib itu memintanya untuk merawat dan menjaga peninggalan-peninggalan Candi Hindu-Budha tersebut.

Baca Juga: Pernah Temukan Candi di Gunung Kelud, Mbah Arjo Suwito Manusia Tertua di Indonesia Tinggalkan Sebuah Wasiat Sebelum Tutup Usia

Brigadir Rusmanto pun diarahkan sosok biksu gaib itu menuju lokasi tempat batu bata kuno itu yang mana menjadi tempat sosok biksu gaib itu dulunya berlatih.

"Ngomongnya ya seperti kita, pakai bahasa Indramayu, namanya juga makhluk halus bisa bahasa apa saja,"

"Tapi setiap selesai ngobrol dia langsung hilang," ungkap Brigadir Rusmanto.

Baca Juga: Waisak 2019: Tak Lagi Berpusat di Borobudur, Perayaan Umat Buddha Kini Pindah ke Candi Muara Takus Riau, Begini Penjelasannya!

Namun mesti kerap mendapatkan bisikan-bisikan seperti itu, Brigadir Rusmanto mengaku tidak pernah menggubrisnya selama 12 tahun lamanya.

Hingga pada akhirnya ketika Yayasan Tapak Karuhun Nusantara berkunjung ke Kabupaten Indramayu dalam rangka meneliti makam kuno di Kecamatan Sindang, ia memberanikan diri untuk menyampaikan pesan yang diterimanya dari biksu tersebut.

"Momennya kan pas, ya sudah saya sampaikan. Awalnya mereka juga tidak percaya lalu saya tunjukan langsung saja," ujarnya.

Baca Juga: Waisak 2019: Mau Ikut Festival Lampion Waisak di Candi Borobudur? Catat Persyaratannya Agar Tak Ketinggalan!

Saat itu pun, Brigadir Rusmanto mengaku tidak mengetahui pasti apa yang ada di sana.

Ia hanya sekedar mengetahui lokasi penemuan itu atas petunjuk dari sang biksu gaib yang ditemuinya.

Ia hanya diberi petunjuk mengenai dua kecamatan yang menjadi titik penemuan yaiu Kecamatan Juntinyuat dan Kecamatan Karangampel.

Baca Juga: Fero Walandouw Unggah Foto di Candi Borobudur, Kolom Komentarnya Diserbu Fans Super Junior!

Biksu-biksu gaib itu juga memberikan ciri-ciri dengan adanya bebatuan yang pada permukannya terdapat tapak kaki anjing yang persis sama seperti di Candi Bojong Menje, Karawang.

Sementara itu, untuk memastikan kebenaran dari situs bersejarah ini, pihaknya mengundang Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Indramayu untuk menilai batu bata yang memiliki ukuran tidak lazim ini.

Bagaimana tidak, batu-batu tersebut diketahui memiliki panjang 35 sentimeter, lebar 20 sentimeter, dan ketebalannya mencapai 8 hingga 10 sentimeter.

Baca Juga: Unggah Foto di Candi Borobudur, Kolom Komentar Fero Walandouw Diserbu Fans Super Junior

Berdasarkan keterangan TACB Kabupaten Indramayu Dedy S Musashi, orang-orang terdahulu memang menggunakan batu bata semacam ini untuk membuat candi pada masa Budha.

"Ini mirip seperti bentuk batu bata pada candi di Kecamatan Trowulan Mojokerto, Muaro Jambi, kawasan percandian Batujaya Karawang, serta Candi Bojongmenje Bandung juga memiliki kemiripan," tuturnya seperti yang dikutip dari Tribun Cirebon.

Meski begitu, dirinya masih belum bisa memastikan secara pasti pada tahun berapa usia candi itu dibuat sebab masih dibutuhkan penelitian yang lebih lanjut.

Baca Juga: Mengungkap Misteri Jam Raksasa Candi Borobudur yang Tak Banyak Diketahui Orang

"Perlu ada sebuah penelitian khusus untuk memastikan usia dari batu bata kuno ini," lanjutnya.

"InsyaAllah awal bulan depan Balar (Balai Arkeologi) Jawa Barat akan ke Indramayu, langsung dengan ketuanya," sambungnya.

(*)