Grid.ID - Tak ada yang menyangka, gadis 13 tahun sudah menjadi pembunuh berdarah dingin.
Gadis 13 tahun asal Brazil itu dengan tega membunuh kakaknya sendiri, Fabiana Santana (23), yang tengah hamil 8 bulan.
Sang gadis 13 tahun itu membunuh kakaknya sendiri dengan cara memukul kepala korban berkali-kali menggunakan besi hingga tewas.
Baca Juga: Menikah dengan Supir Truk yang Hanya Tamatan SMA, Wanita Ini Jadi Bahan Gunjingan Tetangga
Tak cuma kakaknya, sang keponakannya yang baru berusia 7 tahun ikut menjadi korban kebengisan pelaku.
Gustavo (7) dibunuh saat berusaha melindungi nyawa ibunya.
Sayang, Gustavo yang tak mampu berenang, ikut dibunuh dengan cara ditenggelamkan di sebuah danau.
Semua itu tega dilakukan pelaku demi mengambil paksa bayi yang tengah dikandung di rahim kakaknya sendiri.
Mengutip The Sun, gadis 13 tahun itu tidak sendirian dalam melakukan aksi kejinya.
Saat membunuh kakak dan keponakannya, gadis 13 tahun dibantu oleh temannya, bocah laki-laki berusia 15 tahun.
Remaja laki-laki itu merupakan putra dari otak pembunuhan yang sebenarnya, Catia Rabelo (35).
Catia Cabelo, merayu anak laki-lakinya dan adik korban untuk membunuh Fabiana Santana (23).
Pasalnya, Catia ingin memiliki seorang anak.
Bukan untuk merawat sang bayi, Catia ingin memiliki anak demi membuat kekasihnya yang bekerja sebagai penambang emas, untuk menikahinya.
Untuk melancarkan aksinya, Catia memanfaatkan anak laki-lakinya serta sang gadis untuk membunuh.
Menurut kepolisian setempat, korban Fabiana Santana dan Gustavo diperkirakan tewas dibunuh pada Senin (18/10/2019) lalu.
Jasad Fabiana ditemukan terkubur di tanah kososng 3 hari kemudian.
Hasil autopsi mengungkap jika kepala korban dipukuli berkali-kali dengan besi.
Akibatnya, wajahnya hancur dan terdapat luka tusukan di tubuhnya.
Selain itu, diperkirakan pelaku mengambil paksa bayi dalam rahim saat korban masih hidup, yakni dengan menggunakan pisau.
Kini, otak pembunuhan Catia Cabelo telah ditangkap pada Rabu (30/10/2019).
Sedangkan dua remaja yang telah membunuh korban telah ditahan di lapas khusus remaja.
Kepala kepolisian setempat Leisaloma Carvalho mengatakan, pelaku mengaku tega membunuh kakaknya sendiri karena dendam.
"Sang gadis mengklaim jika ia membunuh lantaran dendam.
"Pelaku mengaku sudah diperkosa oleh suami kakaknya, namun tak ditanggapi oleh korban," ucap Carvalho.
Pihak kepolisian mengaku terkejut dengan kasus ini, mengingat pelaku masih remaja.
Apalagi, pelaku yang baru berusia 13 tahun itu terlihat tak menyesal, terlihat tak memiliki emosi dan tampak dingin.
"Kejahatan ini sangat mengejutkan kami, bahkan untuk polisi yang telah berpengalaman karena ada bukti yang mengungkap jika pelaku telah merencanakan pembunuhan ini.
"Tersangka mengaku telah membunuh kakak dan keponakannya," tutupnya. (*)