"Ibu, aku sangat sayang ibu! Aku sekarat, karena aku sudah tak bisa bernapas," tulis Pham Thi.
Selain itu, Pham Thi juga menuliskan identitasnya di pesan tersebut agar mudah diidentifikasi oleh pihak kepolisian yang menemukan jasadnya.
"Aku dari Nghen, Can Loc, Ha Tinh, Vietnam.
"Maafkan aku ibu," tutup Pham Thi di pesan terakhirnya.
Pesan terakhir Pham Thi ini diunggah oleh perwakilan keluarganya di Vietnam, Hoa Nghiem, seorang pegiat hak asasi manusia di Vietnam.
"Saya mendapat kabar bahwa 39 orang adalah warga Tiongkok.
"Tapi orangtua Pham Thi tengah berusaha mengkonfirmasi apakah putrinya menjadi salah satu korban karena pesan terakhirnya terkirim dalam waktu yang sama," begitu isi Twitter Hoa Nghiem, yang akhirnya membantu kepolisian Inggris mengungkap identitas warga negara seluruh korban.
Dalam tangkap layar berisi pesan terakhir Pham Thi, terlihat pesan tersebut dikirim pada pukul 04.28 waktu Vietnam atau pukul 10.28 waktu Inggris.
Sedangkan truk kontainer berisi 39 jenazah imigran gelap itu baru ditemukan di kawasan industri di pinggir London 4 jam kemudian.
Truk tersebut diduga kuat baru tiba di Inggris setelah menempuh 1,5 jam perjalanan, usai dikirim menggunakan kapal dari Zeebrugge, Belgium. (*)