Separuh dari peserta diberi instruksi untuk menerapkan gaya hidup sehat dengan berolahraga, menerapkan pola makan sehat, mencapai berat badan sehat, dan berhenti merokok.
Sementara, peserta riset yang lain tak diberi instruksi apa pun.
Baca Juga: Terlihat Jernih, Peneliti Temukan Fakta Jumlah Urine di Dalam Kolam Renang Umum Mencapai 76 Liter!
Hasil riset yang telah dipresentasikan dalam Konferensi European Society of Cardiology, Jerman menunjukkan hal yang mengejutkan.
Sebab, mereka yang diberi instruksi untuk melakukan gaya hidup sehat malah menghadapi risiko kematian dini lebih besar.
Menurut peneliti, ini terjadi karena instruksi tersebut mungkin telah menambahkan tekanan ekstra pada hidup mereka.
Peserta yang juga diinstruksikan untuk melakukan gaya hidup sehat dan mengambil cuti kurang dari tiga minggu dalam setahun, 37 persen lebih mungkin untuk mengalami risiko serupa.
Baca Juga: Letakkan Sabun Batangan di Bawah Seprai Rasakan Manfaat ini Untuk Kesehatan Kaki
"Risiko kematian dini yang disebabkan oleh gaya hidup intensif terkonsentrasi pada laki-laki dengan waktu liburan lebih pendek setiap tahunnya," papar Profesor Strandberg.
"Gaya hidup yang penuh tekanan ini mungkin telah mengesampingkan setiap manfaat dari intervensi," kata dia.
Ia menambahkan, intervensi itu pun mungkin mendatangkan efek psikologis yang menambahkan tekanan dalam kehidupan mereka. (*)
(Ariska Puspita Anggraini)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ambillah Cuti Lebih Sering, Supaya Panjang Umur...".