Laporan Wartawan Grid.ID, Siti Maesaroh
Grid.ID - Kasus pembunuhan kembali terjadi dan menggegerkan masyarakat di Jember, Jawa Timur.
Suryono (50) diduga tewas dibunuh dan jenazahnya dicor di bawah mushola di dalam rumahnya.
Melansir dari Kompas.com, korban merupakan warga Dusun Juroju, Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Kasus pengecoran Suryono terbongkar usai anak kandungnya yang bernama Bahar (27), curiga karena tak mengetahui keberadaan ayahnya.
Bahar memang diketahui tengah berada di Bali untuk bekerja, sementara ayahnya sudah 7 bulan menghilang.
Ia juga diberitahu jika sang ayah bekerja di Bali, itulah sebabnya ia ingin sekaligus mencari keberadaan Suryono.
“Jadi saat itu, Bahar hanya mendapat informasi bahwa ayahnya Suryono bekerja di Bali, dan dia bermaksud mencari ayahnya tersebut,” ungkap Kepala Dusun setempat, Edi dikutip dari Kompas.
Bahar yang penasaran kemudian mencoba untuk menelepon ibunya dan menanyakan di mana ayahnya berada.
Namun jawaban dari sang ibu bagaikan sebuah sambaran petir di siang bolong.
Baca Juga: Duh, Emak-emak Pengendara Sepeda Motor Nekat Terjang Jalan yang Sedang Dicor, Beginilah Akibatnya
Sang ibu mengaku jika ayahnya sudah di bunuh oleh seseorang yang berinisial J.
Parahnya, jenazah Suryono sudah dicor di bawah mushola di rumahnya sendiri, sontak saja Bahar terkejut bukan kepalang dan memutuskan untuk pulang ke rumahnya di Jember.
“Mendengar jawaban tersebut, Bahar kaget dan memutuskan untuk pulang ke Jember, mencari kebenaran informasi tersebut,” ujar Edi.
Baca Juga: 4 Fakta Terbaru Kasus Wanita yang Mayatnya Dicor Semen, Ternyata Ada Cinta Segitiga
Setelahnya, Edi yang diberitahu Bahar perihal kejadian yang menimpa ayahnya memilih untuk melaporkannya ke polsek setempat pada Minggu (3/11/2019).
Melansir dari Tribun Jember, usai mendapatkan laporan polisi langsung bergegas ke lokasi untuk membongkar tempat penguburan jasad Suryono.
Selain keterangan dari Bahar, polisi juga menanyai keluarga korban yang bernama Busani.
Tak sampai di situ, untuk memastikan keterangan Busani, Polsek Ledokombo juga berkoordinasi dengan jajaran Polres Jember dan mendatangkan tim DVI Polda Jatim untuk menggali tempat pengecoran korban.
Karena sudah dibangun mushola, polisi harus bekerja ekstra untuk membongkarnya.
Kapolres Jember, AKBP Alfian Nurrizal menuturkan jika pihaknya melalukan dua kali proses pembongkaran sebelum akhirnya berhasil menemukan jasad yang di maksud.
"Pertama, membongkar keramik yang berwarna hitam itu. Di bawah keramik, ada timbunan tanah. Kemudian di bawah tanah, masih ada lagi semen cor kasar, barulah ditemukan sarung," ujar AKBP Alfian Nurrizal.
Menurut penuturan polisi, jasad korban baru ditemukan usai menemukan kain sarung yang terkubur di bawah beberapa lapis material.
Pertama ada keramik setinggi beberapa centimenter, baru di bawahnya ada urukan tanah sekitar 25 centimeter, dan yang terakhir ada semen cor kasar.
Itulah sebabnya polisi harus menggali beberapa kali untuk menemukan jasad yang dimaksud.
Lokasi penguburan itu berada di bawah mushala dengan ukuran sekitar lebar 1,5 meter dan panjang 3 meter.
"Pemilik rumah menyebutnya mushola, tapi ada di dalam rumah, di bagian dapur itu. Sepertinya hanya cukup juga untuk salat satu orang," kata AKBP Alfian Nurrizal.
Usut punya usut, bangunan dapur itu baru selesai dibangun sekitar 6 bulan lalu, setelah sebelumnya hanya berupa lahan kosong di belakang rumah korban.
"Jadi setelah jasad itu dikubur di situ, barulah bangunan itu didirikan. Pendirian bangunan sekitar satu bulan lamanya.
Dulunya lahan kosong. Sekarang dapur itu menyatu dengan rumah utama. Nah, lokasi yang kami bongkar itu disebutnya mushola yang berada di dalam dapur tersebut," imbuh AKBP Alfian Nurrizal.
Setelah berhasil digali dan sebuah kerangka ditemukan, tim dari DVI Polda Jatim langsung membawa jasad itu untuk keperluan otopsi.
Alfian juga mengatakan jika pihaknya masih harus memastikan apakah benar jasad itu merupakan Suryono, dan bagaimana dia meninggal, serta kapan waktu meninggalnya.
(*)