Find Us On Social Media :

Wajarkah Kalau Anak-anak Terobsesi Jadi Princess?

By Fahrisa Surya, Selasa, 27 Februari 2018 | 14:04 WIB

Wajarkah Kalau Anak-anak Terobsesi Jadi Princess? | instagram

Grid.ID - Tak hanya anak-anak, bahkan kita yang sudah dewasa pun masih mengagumi film-film Disney tentang para "princess". 

Kekagumannya pada tokoh princess itu terkadang membuat anak-anak ingin meniru aksi atau pakaiannya. 

Apakah hal itu wajar? 

Dilansir Grid.ID dari laman Kompas.com, menurut psikolog anak dan keluarga Irma Gustiana Andriana, orangtua tak perlu khawatir karena hal itu merupakan fase perkembangan imajinasi anak. 

(BACA: Konsumsi Susu Bisa Bikin Tubuh Anak-anak Jadi Tinggi, Benarkah?)

"Anak ingin jadi princess masih wajar karena daya khayal mereka tinggi, maunya meniru. Apalagi film Disney memang menarik, banyak musik dan tarian, sehingga anak-anak merasa jadi princess itu menyenangkan," tutur Irma. 

Kebanyakan anak-anak bukan hanya menirukan kebiasaan para princess itu tapi juga ingin memakai pakaiannya. 

Irma mengatakan, hal itu karena anak ingin merasakan dirinya seperti princess. 

"Mereka ingin memenuhi rasa ingin tahunya. Yang penting buat dia itu menyenangkan," kata psikolog dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia ini. 

(BACA: Awas! Ternyata 4 Jenis Makanan Ini Tidak Baik Jika Terlalu Sering Dikonsumsi Si Kecil )

Walau demikian, orangtua juga perlu menahan diri agar anak tidak menjadi konsumtif dengan membeli setiap barang bergambar tokoh idola anak. 

"Kalau pakaian princess itu sangat mahal, coba sewa saja. Yang penting rasa ingin tahu anak terpenuhi. Anak-anak belum mengerti tentang harga, jadi kembali lagi ke orangtuanya. Keinginannya harus dialihkan dan dijelaskan alasan tidak membeli pakaian itu," ujar Irma. 

Ajak anak untuk mendapat nilai-nilai positif dari para tokoh idolanya, misalnya senang membantu teman atau sayang kepada orangtua.  Kegemaran anak pada tokoh idolanya menjadi tidak wajar jika sudah mengarah pada obsesi.  Menurut Irma, biasanya anak jadi ketularan orangtuanya. 

(BACA: 3 Cara Cerdas Untuk Menghentikan Perselisihan Antar Saudara, Kepoin yuk!)

"Terkadang ibunya yang suka memaksakan, misalnya kalau pakai baju harus yang bergambar karakter tertentu," katanya. 

Seiring dengan perkembangan usia anak, biasanya di usia 6 tahun anak sudah melepaskan fanatismenya pada tokoh idolanya. 

"Di usia ini biasanya mereka sudah punya teman yang real, yang bisa diajak main," katanya. (Lusia Kus Anna/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Balita Terobsesi Ingin Jadi "Princess" Wajarkah?