Pekerjaan sebagai kernet itu diambilnya saat Tukul masih duduk di bangku SMA.
Ia juga tak segan belajar meyetir dan menjadi sopir di usia belia.
Pria kelahiran Semarang, 16 Oktober 1963 itu terpaksa mengambil pekerjaan berat di usia muda karena terdesak keadaan ekonomi keluarga.
"Waktu saya sekolah karena kondisi gak mampu, jadi akhirnya sambil ngenek (kernet), sambil nyopir.
"Mau lulus SMA itu sudah ngenek sampai lulus SMA."
"Akhirnya lama-lama jadi ngerti (mobil)," ungkap Tukul.
Pengalamannya yang didapat sebagai kernet itu dibawanya saat berada di ibukota.