Find Us On Social Media :

Bukan Pakai Uang, Makan di Warung Mbah Min Cukup Bayar Pakai Sampah Plastik, Omsetnya Selangit!

By Arif Budhi Suryanto, Selasa, 5 November 2019 | 18:43 WIB

Warung makan yang dikelola Sarimin dan Suyatmi ini memiliki mekanisme pembayaran yang unik yakni dengan menukar sampah plastik dengan makanan

Baca Juga: Cara Singapura Menjaga Negaranya Tetap Bersih, Salah Satunya Musnahkan Sampah Plastik dalam Hitungan Jam

Pertama-tama, sampah plastik yang dibawa pemulung akan ditimbang dengan harga beli Rp 1 ribu per kiloram plastiknya.

Barulah nanti, mereka dapat memilih menu yang ada di warung milik Sarimin di mana harga yang dipatok juga tidak mahal.

"Pemulung datang bawa sampah plastik, lalu ditimbang. Minimal harus bawa 20 kilogram, biasanya seharga Rp 20 ribu. Kalau setiap kali mereka makan ada selisih antara hasil timbangan dan harga makanan, sisa itu otomatis jadi tabungan mereka," terang Sarimin.

Baca Juga: Destinasi Wisata Bersih dari Sampah Plastik

Dengan mekanisme pembayaran seperti ini, Sarimin juga berharap dapat memudahkan pemulung untuk membeli makan maupun minum di warung makan miliknya.

"Iya juga bisa membantu masyarakat sini dan pemulung sini. Ya, sangat terbantu, lah," ungkap Dwi Praasetyo, salah seorang warga Ngaliyan, Semarang, seperti yang dikutip Grid.ID dari Kanal Youtube KompasTV.

Lebih lanjut, Sarimin mengaku kalau dirinya rata-rata bisa mendapatkan 2 ton sampah plastik yang dibayarkan para pemulung ketika makan di warungnya.

Baca Juga: Peduli Lingkungan, Tulus Kampanye Gerakan Pengurangan Sampah Plastik Lewat Lagu

Sehingga setidaknya dua sampai tiga minggu sekali, ia dapat mengirimkan 2 ton sampah plastik tersebut ke pabrik luar kota untuk diolah lagi menjadi biji plastik.

Sarimin pun bersyukur dari usahanya membuka warung makan ini, dirinya bisa memperoleh omset yang cukup selangit baginya karena bisa menjadi biaya bagi kedua anaknya kuliah.

"Penghasilan yang didapat sekitar Rp 2 hingga 3 juta setiap bulan. Buat bayar kuliah anak saya. Dua-duanya Alhamdulillah bisa kuliah. Anak pertama sudah lulus dan kerja. Kalau kedua kuliah juga sambil bantu-bantu nyopir truk sampah," ungkap Sarimin lebih lanjut.

Baca Juga: Ada Sampah Plastik yang Terlihat di Luar Angkasa? Kok Bisa Ya?

Kini, berkat usahanya membantu para pemulung dan warga setempat mengurangi sampah plastik di Semarang, Sarimin san Suyatmi pun sempat diprofilkan dalam program bertajuk Indonesia's Game Changer dari stasiun televisi CNA.

(*)