Menurut pengakuan Akhmad, kejadian ambruknya atap kelas itu terjadi sekitar pukul 08.15 WIB.
Saat itu siswa yang berada di ruang kelas 5A dan 5B sebagian besar tengah berada di luar karena sedang berolahraga.
Baca Juga: Rombongan Pengantin Menuju ke Rumah Mempelai Pria, Tak Disangka Jalan yang Dilalui Ambruk!
Sementara ruang kelas 2A dan 2B, para siswa berada di dalam kelas karena sedang kegiatan belajar mengajar.
Kejadian ambruknya atap tersebut juga mengejutkan karena tak ada tanda-tanda dan langsung mendadak ambruk hingga suaranya terdengar kencang.
"Tanpa ada angin dan hujan, brak, mendadak atap ambruk dan langsung menimpa guru serta siswanya," kata dia.
Akibat insiden tersebut beberapa siswa tampak syok dan berhamburan keluar sembari menangis histeris.
Para guru yang selamat mencoba menenangkan muridnya dan langsung masuk ke kelas untuk mencari korban lainnya.
"Guru-guru yang tidak ada di dalam kelas itu langsung datang dan berusaha menenangkan anak-anak."
"Saya langsung masuk ke dalam kelas untuk mencari korban lainnya," katanya.
Sebanyak 11 orang siswa juga dinyatakan mengalami luka-luka akibat insiden tersebut, mereka saat ini sedang menjalani perawatan di RS Soedarsono Purut Kota Pasuruan.
Mereka adalah Z (8),W (11),AM (11), HS (11), A(7), AK (7), SR (8), AG (8), ZS (9). Semuanya warga Gentong, ada juga K (8) warga Wirogunan, dan A (8) warga Karya Bakti.
(*)