Find Us On Social Media :

Nekat, Seorang Janda Tega Masukkan Bayinya ke dalam Mesin Cuci Hingga Alami Lecet-lecet dan Tewas, Identitas Sang Kekasih Gelap Akhirnya Terkuak

By Siti Maesaroh, Rabu, 6 November 2019 | 15:38 WIB

Ilustrasi bayi dan mesin cuci

Laporan Wartawan Grid.ID, Siti Maesaroh

Grid.ID - Kasus penganiayaan yang dilakukan oleh ibu kandung terhadap bayinya yang tak berdosa kembali terjadi di Palembang.

ST (36) tega menghabisi nyawa darah dagingnya sendiri dengan cara yang sangat mengerikan.

Melansir dari Kompas.com, ST yang berprofesi sebagai asisten rumah tangga (ART) tega membunuh bayinya dengan cara memasukannya ke dalam mesin cuci.

Baca Juga: Nestapa Bayi yang Tewas Dimasukkan ke Mesin Cuci, Ditinggal Kabur Ayah Kandung, Dilahirkan di Toilet hingga Meninggal Akibat Ulah Ibunya

Kejadian tersebut terjadi di kediaman Ferdyta Azhar yang merupakan majikan dari ST yang tinggal di Jalan Telaga, Nomor 9, RT 41, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan Ilir Barat 1, Palembang.

Awalnya, ST mengaku jika perutnya sakit dan minta tolong ke rekannya untuk dibawakan handuk.

Melihat ST tampak pucat dan lemah, rekannya langsung mengantarkan ST ke rumah sakit, namun saat pergi ke kamar korban untuk mencari identitas ST guna keperluan rumah sakit, rekannya mendengar suara tangisan bayi dari dalam mesin cuci.

Baca Juga: Baru Lahir Langsung Dimasukkan ke Mesin Cuci, Bayi Malang Ini Tewas di Tangan Ibu Kandungnya Sendiri!

ST yang tak bisa mengelak akhirnya mengaku namun ia mengatakan jika dirinya tak berniat membunuh anaknya itu.

Melansir dari Tribun Jakarta, ST memang sengaja menyembunyikannya untuk nantinya dibawa ke rumah sakit.

"Rencananya anak itu mau disembunyikan dulu. Selanjutnya, saya mau bawa ke panti asuhan."

"Tapi sebelum itu terjadi, rupanya ketahuan dan dibawa ke rumah sakit sama orang di rumah," jelas ST.

Baca Juga: Tak Sudi Punya Bayi Perempuan, Seorang Kakek Tertangkap Basah Hendak Kuburkan Cucunya Hidup-hidup

ST mengaku jika saat itu mesin cucinya tak menyala dan ia meletakkan bayinya dengan dibungkus selimut.

"Mesin cucinya tak hidup, saya letakkan didalamnya dan digulung dengan selimut," ucap Sutina.

Parahnya, akibat perbuatannya yang sembrono itu, bayinya meregang nyawa hingga tewas dan mengalami luka-luka lecet di leher kanan dan atas bibir.

Baca Juga: Tutupi Kehamilannya, Wanita Purworejo Ini Melahirkan Sendiri di Kamar Mandi Hingga Tega Sumpal Mulut Bayinya Sampai Meninggal di Dalam Lemari

Fakta tersebut juga disampaikan oleh Indra Sakti Nasution, Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Palembang yang melakukan visum.

"Kalau keterangan penyidik tadi, bayi ini ketika lahir dimasukkan dalam mesin cuci."

"Untuk penyebab tewasnya belum tahu, karena diperlukan pemeriksaan lebih lanjut."

"Kami hanya pemeriksaan visum luar," ujar Indra Sakti Nasution.

Usut punya usut, bayi yang dibunuhnya merupakan hasil dari hubungan gelapnya dengan pria bernama Doni.

Baca Juga: Demi Curi Bayi Dalam Rahim, Remaja 13 Tahun Tega Cukil Perut Kakaknya Hidup-hidup, Polisi: Pelaku Tak Menyesal Sedikitpun

ST memang diketahui sudah menjanda selama 7 tahun lamanya, dan telah memiliki dua anak yang dititipkan serta dirawat orang tuanya.

Berdasarkan pengakuan ST, ayah dari anaknya yang baru lahir adalah Doni.

Doni merupakan pekerja bengkel di kawasan Kota Palembang.

Namun menurut ST, saat itu Doni tiba-tiba menghilang tanpa jejak usai tahu dirinya hamil.

"Sejak saya bilang hamil, dia hilang tanpa jejak," jelas ST.

Baca Juga: Terganggu Suara Anaknya yang Terus-terusan Menangis, Seorang Ayah Tega Pukuli Bayinya yang Baru Berusia 7 Bulan Sebanyak 7 Kali Sampai Tewas

Hal tersebutlah yang kemudian membuat ST nekat memasukkan bayinya ke mesin cuci, karena beranggapan jika Doni tak mau bertanggung jawab.

"Kesal (terhadap kekasih), dia tak mau mengakui bayinya," tambah ST.

Sebelumnya, ST diketahui melahirkan bayinya di dalam kamar mandi pada Senin (4/11/2019) sekitar pukul 11.00 WIB.

Bayi yang dilahirkannya diketahui sudah meninggal dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk divisum, setelahnya baru pihak keluarga Ferdyta membuat laporan ke polisi.

(*)