Grid.ID - Didik Ponco(28) harus mendekam di sel tahanan Polres Kendal setelah melakukan aksi pembunuhan terhadap Fitri Anggraeni (24).
Pihak kepolisian berhasil membongkar praktik kejinya pada jumat (23/2/2018).
Didik diketahui mengecor jasad Fitri di kamar mandi rumahnya.
Fakta-fakta terbaru terungkap setelah dilakukan pemeriksaan secara intensif oleh unit Reskrim polres Kendal.
Dilansir dari Tribunjateng.com, berikut Grid.ID rangkum fakta terbaru terkait pembunuhan wanita yang mayatnya dicor.
1. Teman dekat istri tersangka
Fitri yang menjadi korban pembunuhan ini merupakan teman dekat istri tersangka, Lestari.
Kasatreskrim polres Kendal AKP Aris Munandar mengatakan, istri tersangka dan korban merupakan teman dekat sewaktu sekolah.
2. Melakukan hubungan badan sebelum pembunuhan
Kedekatan Fitri dengan Lestari dimanfaatkan Didik untuk menjalani hubungan terlarang.
Dari data yang dihimpun Polres Kendal dari tersangka, Fitri dan Didik memang memiliki hubungan spesial.
Hubungan itu terjalin sudah empat bulan lamanya.
(BACA : Ada Tangan Melambai dari Bawah Rel Kereta, Ketika Tim Penyelamat Datang Justru Begini Reaksinya )
Bahkan, sebelum pembunuhan terjadi, keduanya sempat melakukan hubungan badan di rumah tersangka.
3. Hanya nikah siri
Didik dan istrinya, Lestari hanya terikat dengan hubungan nikah siri.
Hal itu diungkapkan oleh Kadus Krajan, Muhtadi.
(BACA : Miliki Kedekatan Khusus, 3 Orang Indonesia Ini Pergi ke India Melayat Sridevi )
"Yang merupakan warga disini adalah Lestari, istri tersangka. Didik hanya ikut numpang dirumah Tari," ujar Muhtadi selasa (27/2/2018) dikutip Grid.ID dari Tribunjateng.com.
Didik dengan Lestari menetap di desanya itu sejak tahun 2015.
4. Pengakuan ibu korban
Ibunda Fitri, Sumiyati menduga ada kemungkinan istri Didik juga terlibat dalam pembunuhan itu.
Ia menambahkan ada dugaan hal itu telah direncanakan sebelumnya.
Sumiyati juga membantah anaknya memiliki hutang terhadap Didik.
Ia mengatakan hal itu berkebalikan dengan fakta yang ada.
Sumiyati mengatakan hasil jerih payah anaknya selama ini selalu diberikan sebagian untuk didik.
"Jadi kalau habis kerja kadang membawa uang hanya sedikit. Diberikan kepada Didik karena melihat kondisi ekonominya yang sulit," kata Sumiyati kembali dikutip dari Tribunjateng.com. (*)